Teror Virus Corona
Dokter Meninggal Karena Virus Corona di Indonesia Terus Bertambah, Begini Imbauan IDI ke Masyarakat
Jumlah dokter yang meninggal karena terinfeksi virus corona terus bertambah. Profesi mereka memang paling rentan tertular.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Jumlah dokter yang meninggal karena terinfeksi virus corona terus bertambah.
Profesi mereka memang paling rentan tertular karena menangani langsung pasien Covid-19.
Data terbaru yang dirilis Ikatan Dokter Indonesia (IDI) hingga hari Sabtu (1/8/2020) ada 72 dokter yang meninggal akibat Covid-19.
• Ada Tambahan 17 Pasien Positif Covid-19 dari Klaster Kantor Koperasi di Sleman
• 15 dari 51 Tenaga Medis RSUD Wonogiri yang Terinfeksi Virus Corona Dinyatakan Sembuh.
• Prakiraan Cuaca di Wilayah Tegal Minggu 2 Agustus 2020, Cerah Mendominasi.
• Raffi Ahmad Dapat Tawaran Maju Calon Wakil Wali Kota Tangsel, Roy Marten: Dia Minimal Gubernur DKI
Hal itu disampaikan Anggota Bidang Kesekretariatan, Protokoler, dan Public Relations Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Halik Malik saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (1/8/2020).
“Informasi yang diterima PB IDI setidaknya ada 72 dokter yang dilaporkan meninggal dunia karena positif Covid-19 dan PDP Covid-19,” ujar Halik.
Ia mengatakan, dalam sepekan terakhir jumlah dokter yang meninggal dunia karena infeksi virus corona berjumlah 4 orang.
Keempat dokter merupakan anggota IDI Denpasar, IDI Blitar, IDI Langkat, dan IDI Medan.
Halik menyebutkan, rata-rata dokter yang meninggal masih berusia produktif kisaran 28 tahun hingga 34 tahun.
“Umumnya memiliki komorbid, ada juga yang tidak punya komorbid sama sekali,” ujar Halik.
Pandemi virus corona belum terkendali
Dengan semakin meningkatnya kasus dan korban meninggal dunia, IDI mengingatkan bahwa ancaman virus corona masih tinggi.
Pandemi belum terkendali.
“Pemerintah agar tetap berfokus pada agenda pemulihan kesehatan masyarakat melalui kebijakan dan strategi yang sudah terbukti berhasil untuk mengendalikan penularan corona di masyarakat."
"Mengoptimalkan upaya testing, tracing, isolasi, dan pemulihan di setiap daerah,” kata Halik.
Menurut dia, tingginya angka kematian kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan bahwa masih banyak yang perlu dibenahi pada sistem kesehatan dan upaya penanganan pandemi.
• Pembagian Daging Kurban di Mejasem Tegal Manfaatkan Sensor di e-KTP
• Dua Gol Aubameyang Bawa Arsenal Raih Gelar Juara Piala FA ke 14
• Jadwal Acara TV Hari Ini Minggu 2 Agustus 2020 di RCTI, Plus Sinopsis Tukang Ojek Pengkolan
• Selama 8 Tahun Ayah di Bali Ini Setubuhi Anak Kandung, Korban Kabur saat Diajak Check-in