Teror Virus Corona

Dokter Ahmadi, Tenaga Medis Juga Pengasuh Ponpes di Kota Semarang Itu Meninggal karena Covid-19

Dokter Ahmadi, Tenaga Medis Juga Pengasuh Ponpes di Kota Semarang Itu Meninggal karena Covid-19

Tangkapan Layar Facebook Said Muhtar
Dokter Ahmadi, tenaga medis di RSUD KRMT Wongsonegoro Kota Semarang meninggal dunia, Jumat (10/7/2020). Selain aktif di dunia medis, dokter Ahmadi juga termasuk pengasuh Ponpes Tahfidzul Quran Manbaul Barokah, Penggaron Kidul, Pedurungan, Kota Semarang. 

Dengan demikian saat ini, sudah ada tiga dokter di Kota Semarang yang meninggal karena positif Covid-19.

Sebelumnya, dua dokter anggota IDI Kota Semarang yang meninggal karena positif Covid-19 yaitu dr Sang Aji Aneswara yang bekerja di Puskesmas Karanganyar Tugu.

Beberapa waktu sebelumnya, saudara dr Sang Aji, yaitu dr Elliana Widiastuti juga meninggal karena positif Covid-19.

Dokter Elliana berstatus sebagai dokter di Puskesmas Halmahera Semarang.

Untuk itu, Elang berharap kepada pemerintah adanya jaminan perlindungan pemeriksaan berskala dengan cara dilakukan pemeriksaan berskala.

"Ini sangat penting. Ini sudah kuncinya. Artinya ada perlindungan melalui pemeriksaan berskala bagi teman-teman nakes. Yang kedua adalah ikuti protokolernya," tegas Elang.

Mantan dokter tim PSIS Semarang ini menambahkan, dengan melihat kasus yang ada saat ini ia mengjimbau agar dokter yang usianya sudah memasuki usia 55 tahun ke atas untuk tidak memaksakan diri.

Termasuk juga dokter muda yang memiliki riwayat komorbid.

"Harapan saya ke depan, kepada para dokter yang usianya 55 tahun ke atas dengan adanya komorbid, seperti jantung, hipertensi, gula, dan lain-lainnya itu sebaiknya cooling down dulu."

"Ini kan menyangkut kebijakan yang luas, dan dampaknya seperti apa," katanya.

Ganjar minta tenaga medis rutin cek kesehatan

Terpisah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada seluruh tenaga medis yang menangani Covid-19 untuk rutin memeriksakan kesehatan.

Hal ini menjadi perhatian Ganjar, menyusul empat dokter meninggal dunia karena Covid-19 di Semarang Raya dalam rentang waktu sepekan terakhir.

Menurutnya, perlindungan diri bagi para tenaga medis dilakukan agar mencegah risiko penularan Covid-19.

"Wajib mestinya di instansinya rutin dilakukan pemeriksaan."

"Saya saja rutin kok, saya kan jalan keliling ke sana kemari sampai diingetin Pak harus periksa lagi, rapid dan swab test lagi," jelas Ganjar usai acara penyerahan bantuan Pertani di Kantor Gubernur Jateng, Kamis (9/7/2020).

Dirinya juga meminta agar dilakukan penelusuran kepada penderita yang memiliki riwayat penyakit penyerta sebagai acuan pelaksanaan pemeriksaan berkala baik swab maupun rapid test.

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved