Teror Virus Corona
300 Pekerja Positif Covid-19, Begini Awal Munculnya Klaster Perusahaan di Kota Semarang
Munculnya klaster perusahaan bermula dari adanya karyawan di tiga perusahaan tersebut masuk pasien dalam pengawasan (PDP) di sebuah rumah sakit.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Klaster perusahaan menjadi penyumbang kasus Covid-19 yang cukup besar di Kota Semarang.
Hingga saat ini ada sekira 300 orang yang terkonfirmasi positif dari klaster tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, jumlah itu merupakan kasus di tiga perusahaan.
• Dugaan Tindak Korupsi di PDAU Salatiga, Kajari: Sedang Kami Selidiki Sistem Tata Kelola Keuangannya
• Segera Diberlakukan! Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Semarang Raya
• Ekor Kedua Sapi Ini Mendadak Buntung, Guntur Penasaran Mengapa Pelaku Melakukannya
• KA Bima Kembali Beroperasi, Tiap Akhir Pekan, Lintasi Purwokerto Relasi Gambir-Malang
Lalu ditambah sebagian hasil tracking atau penelusuran yang telah dilakukan petugas Dinkes Kota Semarang.
Pihaknya masih terus melakukan tracking hingga ke rumah ataupun rumah kos dan lingkungan sekitarnya.
"Total dari perusahaan sekira 300 orang."
"Itu dari tiga perusahaan dan sebagian hasil tracking," ungkap Hakam kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (8/7/2020).
Dia menceritakan, munculnya klaster perusahaan bermula dari adanya karyawan di tiga perusahaan tersebut masuk pasien dalam pengawasan (PDP) di sebuah rumah sakit.
Ternyata, mereka bekerja di pabrik.
Kemudian petugas Dinkes melakukan penelusuran hingga akhirnya menemukan klaster baru di perusahaan.
"Jadi, awal-awalnya penularan dari rumah atau kos-kosan."
"Kemudian, dia kerja di pabrik menularkan yang lain."
"Ada yang sebagian PDP, cuma hampir 99 persen orang tanpa gejala (OTG)," ucapnya.
Lebih lanjut, Hakam menambahkan, mereka yang masuk dalam OTG mayoritas melakukan isolasi mandiri difasilitasi oleh perusahaan masing-masing.