Berita Jateng

Komisi C DPRD Jateng Minta Kebun Benih Masaran Sragen Tingkatkan Performa

Performa kebun benih Tanaman Pangan Hortikultura (TPH) Masaran Sragen mendapat sorotan jajaran Komisi C DPRD Jawa Tengah.

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Rival Almanaf
Istimewa
Anggota komisi C DPRD Jateng melihat lahan milik kebun benih dinas pertanian dan perkebunan jateng di masaran sragen. 

Promosi dan pemasaran harus digencarkan agar tidak kalah dengan produksi dari swasta.

Berdasarkan data pada 2016 TPH Masaran mencatatkan realisasi PAD cukup bagus yakni 122,68 persen atau sekitar Rp 4,5 miliar dari yang ditargetkan Rp 3,7 miliar.

Namun sejak saat itu performanya semakin menurun.

Di tahun 2017, pencapaiannya hanya 94,04 persen atau sekitar Rp 3,7 miliar dari target Rp 3,9 miliar.

Tahun berikutnya, persentase realisasi turun menjadi 85,91 persen dan di 2019 sedikit mengalami kenaikan menjadi 89,40 persen namun meski begitu angkanya masih tetap belum mencapai yang ditargetkan yakni dari Rp4,9 miliar hanya Rp4,4 miliar.

Di tahun ini, hingga Juni 2020, aset milik Pemerintah Jawa Tengah yang dikelola Dinas Pertanian dan Perkebunan melalui Balai Benih TPH wilayah Surakarta ini telah mencapai realisasi 75,06 persen atau sekitar Rp2,3 miliar dari target Rp3,07 miliar.

Dalam keterangan tertulis, Kepala Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikuktura (BBTPH) Surakarta, Neni Ernawati, menuturkan target yang diberikan dari tahun ke tahun cukup tinggi.

"Di satu sisi kendala lain yang dihadapi kurangnya sumber daya manusia."

"Hanya ada 66 orang untuk mengelola 16 kebun."

"Pada tahun ini akan ada pengurangan tenaga karena purna tugas dan yang pensiun tersebut merupakan tenaga-tenaga andalan," ujarnya.

Berkaitan dengan minimnya minat petani menggunakan benih milik pemerintah, Neni mengakui bahwa hal tersebut disebabkan karena strategi pemasaran dan promosi yang kurang.

"Saya yakin kalau dari segi kualitas tidak kalah karena kalau sudah dapat label artinya lolos standar."

"Kalahnya di pemasaran dan promosi. Kalau swasta petani yang membeli benih mendapat kaus bertulis kan produk yang dijual dan itu dapat menjadi sarana promosi bagi petani lain untuk ikut menggunakan, " katanya.(mam)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved