Berita Jateng
Jateng Terima Bantuan 1 Unit Mobil PCR, Dinkes: untuk Masifkan Pemeriksaan di Daerah 'Terpencil'
Jateng Terima Bantuan 1 Unit Mobil PCR, Dinkes: untuk Masifkan Pemeriksaan di Daerah 'Terpencil'. Jateng targetkan tes 35.000 orang per 1 juta warga
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: yayan isro roziki
"Dengan bantuan mobil PCR, kami harapkan bisa menjangkau ke wilayah-wilayah yang jauh dari laboratorium. Jauh dari fasilitas kesehatan. Daerah yang akan menjadi target yakni di Banyumas Raya, Kedu, dan eks-Karesidenan Pekalongan."
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jatng) menerima bantuan berupa satu unit mobil PCR (Polymerase Chain Reaction, red) untuk pemeriksaan Covid-19 dari pemerintah pusat.
Mobil minibus laboratorium bio safety itu digunakan untuk melakukan tes secara masif, di daerah-daerah 'terpencil'.
Karena bisa untuk mobile atau bisa dipindah-pindah, sehingga mobil PCR akan diprioritaskan untuk ditempatkan di daerah-daerah yang jauh dari fasilitas laboratorium pemeriksaan virus corona.
• Seloroh Jenderal Idham Aziz: Saya Agak-agak Goblok, Biarpun Saya Goblok Saja Jadi Kapolri . . .
• Cara Mudah Cek Kepesertaan Bansos Covid-19 Melalui Aplikasi, Simak Petunjuk Berikut Ini
• Pemkab Banyumas Gelar Swab Test Massal Selama 20 Hari, Simak Jadwal Berikut Ini
• Asyik Selfie Rizki Tiba-tiba Hilang, Tak Sadar Digulung Ombak Besar di Pantai Jetis Nusawungu
"Dengan bantuan mobil PCR, kami harapkan bisa menjangkau ke wilayah-wilayah yang jauh dari laboratorium."
"Jauh dari fasilitas kesehatan, sehingga jangkauan (pemeriksaan swab) lebih banyak," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, Rabu (1/7/2020).
Daerah yang akan menjadi target pemeriksaan dengan mobil PCR yakni di Banyumas Raya dan Kedu, kemudian di wilayah eks-Karesidenan Pekalongan.
Di Banyumas Raya misalnya, kata dia, hanya ada dua laboratorium pemeriksaan yakni di RS Pertamina Cilacap dan RSUD Margono Soekarjo Purwokerto.
Mobil PCR diklaim sesuai standar WHO atau organisasi kesehatan dunia yang dilengkapi peralatan tes swab, biosafety cabinet, dan sistem pemrosesan limbah medis.
Petugas akan mengambil speciment tes swab warga dari dalam mobil yang dipisahkan bilik transparan.
"Oleh karena itu jangan kaget jika ke depan ada peningkatan jumlah. Lantaran kami aktif mencari. Karena kalau kita tidak aktif, ya tidak ketemu," tandasnya.
Ia menambahkan, di Jateng saat ini sudah dilakukan tes Covid-19 sekitar 56 ribu.
Pihaknya memasang targer cukup tinggi untuk tes corona yakni 3.500 persatu juta penduduk.
Sehingga, jika Jateng berjumlah penduduk sekitar 35 juta jiwa, artinya menargetkan sekitar 122 ribu warga.
"Yang harus dilakukan aktif mencari, terutama yang OTG (orang tanpa gejala)."
"Mereka sehat seperti kita-kita, tapi kalau tidak dites nggak tahu."
"Kalau yang bergejala kan mereka pasti datang ke rumah sakit, tidak perlu dicari," ujarnya.
Menurutnya, jika ada satu daerah dengan angka kasus corona tinggi dan memang melakukan tes secara aktif, itu justru bagus.