Berita Jawa Tengah
Adakan Pengajian Sudah Diizinkan di Batang, Wihaji: Tapi Wajib Patuhi Protokol Kesehatan
Memasuki masa era new normal, Bupati Batang Wihaji mulai mengizinkan kegiatan keagamaan di wilayahnya. Namun catatannya harus patuhi SOP kesehatan.
Penulis: dina indriani | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BATANG - Sudah hampir empat bulan kegiatan yang mengundang massa atau berkerumun orang, tidak diperbolehkan karena adanya wabah pandemi virus corona di Kabupaten Batang.
Memasuki masa era new normal, Bupati Batang Wihaji mulai mengizinkan kegiatan keagamaan di wilayahnya.
Sebagai contoh adalah acara majelis taklim dan kelompok pengajian lainnya.
• Jangan Gunakan Kendaraan Matik, Jalur Alternatif Batang-Dieng Rawan Kecelakaan
• Uji Kir Kendaraan Tetap Buka di Batang, Jam Layanan Hanya Dibatasi Sampai Pukul 12.00
• Partai Demokrat Gabung PDIP dan PKB di Pilkada Kabupaten Semarang, Usung Ngesti-Basari
• Hendi: Jangan Khawatir Gelar Acara Pernikahan di Kota Semarang, Syaratnya Bila Mau Ikuti Aturan Ini
"Kegiatan keagamaan sudah diperbolehkan."
"Kami sudah edarkan surat tentang new normal."
"Namun demikian, tetap ada batasan dan aturan yang harus dilaksanakan serta dipatuhi sesuai protokol kesehatan," ujar Wihaji kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (28/6/2020).
Dikatakannya, tidak hanya kelompok kegiatan agama Islam, tapi juga agama lainnya, seperti Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan lainnya.
Namun tetap memenuhi aturan standar protokol kesehatan seperti pakai masker, cuci tangan, ukur suhu, serta jaga jarak.
"Kami betul-betul meminta protap kesehatan diutamakan."
"Karena kami khawatir jika hal ini tidak dilaksanakan akan ada klaster baru," imbuhnya.
Wihaji juga meminta masyarakat tetap biasa dengan keadaan sekarang, dengan tidak menganggap enteng virus corona.
"Walau terlihat aneh dan tidak lazim memakai masker setiap hari, hal ini bagian dari era new normal."
"Dimana kebiasaan sehari-hari yang dilakukan tidak seperti biasanya," pungkasnya.
Perlu diketahui di Kabupaten Batang jumlah yang positif Covid-19 komulatif mencapai 58 orang.
35 orang di antaranya masih dirawat, 21 sembuh, dan 2 meninggal dunia. (Dina Indriani)
• Tiga Kecamatan Tertinggi Kasus DBD di Kendal, Berikut Data Lengkap Dinkes
• Residivis Ditangkap Polisi di Bobotsari Purbalingga, RMF Sebut Bonus Karena Rutin Beli Sabu
• Mundur Bareng, Sugeng dan Partai Gerindra dari Koalisi Pelangi Purbalingga, Alasannya Kemanusiaan
• Mengintip Rumah Makan Rakyat di Banjarnegara, Perut Kenyang Tanpa Harus Bayar