Berita Internasional
Kronologi Tertembaknya Prajurit TNI Dalam Baku Tembak di Kongo
Victor mengungkapkan bahwa penembakan itu terjadi pada Senin (22/6/2020) sore ketika Sersan Mayor Rama Wahyudi sebagai dantim melaksanakan tugas
"Anggota kita minta tolong kepada team leader-nya Malawi supaya dijemput kembali.
Dalam waktu 10 menit Sersan Mayor Rama Wahyudi sudah tidak sadarkan diri," kata Victor.
Kelompok milisi kemudian merampok semua perlengkapan perorangan, mulai dari senjatanya, vest jaket, dan helm.
"Alat pengamannya diambil semuanya oleh milisi," kata dia.
• Gol dan Asist Ronaldo Benamkan Lecce 4-0, Juventus Kokoh di Puncak Serie A
• Konflik PSSI-Shin Tae Yong Reda, Timnas Tetap Dilatih Pria Korea Selatan
• Penderita Covid-19 di Jateng Tembus Tiga Ribu Orang, Ganjar Ungkapkan Penyebabnya
• Kronologi Terjadinya Kebakaran di Warung Makan Selebritis Tambakaji Semarang
Komandan Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco Letkol Czi M P Sibuea sebelumnya mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada saat tugas pengiriman ulang logistik ke temporary operation base (TOB) bagi prajurit Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco yang melaksanakan pembangunan jembatan Halulu sebagai sarana pendukung bagi masyarakat setempat.
"Namun, ketika perjalanan kembali ke COB (central operation base), terjadi penghadangan dengan dihujani tembakan ke arah konvoi kendaraan angkut personel yang dikawal oleh dua unit kendaraan tempur APC Malawi Batalyon di wilayah Makisabo," kata Sibuea.
Serangan mendadak tersebut diduga dilakukan oleh Allied Democratic Forces (ADF), kelompok bersenjata yang berkonflik dengan pemerintah Republik Demokratik Kongo.
Serma Rama Wahyudi meninggal dunia akibat terkena tembakan yang menembus dada atas sebelah kiri, sedangkan satu prajurit TNI lainnya yang terluka saat ini mendapat perawatan di Rumah Sakit Level III Goma Monusco. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Tewasnya Prajurit TNI akibat Serangan di Kongo",