Bentrok Tentara India dan China

Terungkap Alasan Tentara India dan China Pilih Gunakan Batu Dalam Bentrok yang Tewaskan 20 Orang

20 orang dilaporkan tewas akibat bentrokan antara tentara India dan China di kawasan pegunungan Himalaya hari Selasa lalu.

Editor: Rival Almanaf
Kompas.com
Pada 16 Oktober 2016 foto ini menunjukkan Perdana Menteri India Narendra Modi (depan) dan Presiden China Xi Jinping (belakang) berjabat tangan dengan para pemimpin di KTT BRICS di Goa, India. (AP/Manish Swarup) 

"Mereka menyerang dengan batangan besi, perwira komandan mengalami cedera serius dan jatuh, dan ketika terjadi, lebih banyak tentara tiba di lokasi kejadian dan diserang dengan batu," kata sumber pemerintah India kepada Reuters.

Dr Zhang mengatakan penggunaan senjata non-militer menggambarkan keinginan kedua pihak guna "menghindari kemungkinan situasi di sana berkembang menjadi konflik militer"'.

Walau pejabat China tidak menjelaskan apakah ada korban di pihak mereka, editor tabloid milik pemerintah The Global Times lewat Twitter-nya mengatakan tentara mereka juga tewas dalam bentrokan tersebut.

Pada dasarnya, kawasan di sepanjang LAC masih dianggap sebagai bagian dari masing-masing negara India dan China.

Tidak ada tanda perbatasan yang jelas dan dengan adanya sungai, danau dan pengununggan membuat garis perbatasan bisa berubah.

Pakar mengenai China, Srikanth Kondapalli, profesor di Jawaharlal Nehru University di New Delhi mengatakan kepada ABC jika China dan India masing-masing memiliki pendapatnya sendiri mengenai garis perbatasan.

"Karena memang garis LAC yang tidak jelas, maka masalah timbul mengenai perlintasan perbatasan," katanya.

Profesor Kondapalli menerangkan, dengan jumlah pelanggaran yang terus meningkat menunjukkan kedua pihak ingin menguasai sebanyak mungkin wilayah.

"Semua ingin menguasai dan situasi ini belum terselesaikan dan itulah yang terjadi sekarang," kata dia.

Guna memperkuat kehadiran militer dalam beberapa tahun terakhir, kedua belah pihak mulai membangun infrastruktur di daerah perbatasan.

China dan India terlibat dalam ketegangan militer di tahun 2017, ketika India menuduh China membangun jalan di kawasan yang disengketakan.

Namun kali ini keadaannya terbalik.

India menyelesaikan pembangunan jalan ke sebuah landasan udara di Galwan Oktober lalu dan keputusan New Delhi membangun infrastruktur di kawasan itu membuat Beijing marah.

Baca juga: Bentrok dengan Militer China, 20 Tentara India Tewas Pembangunan jalan tersebut dalam pandangan Beijing bisa memperkuat kemampuan militer India bila terjadi konflik.

Awal Mei, ratusan tentara saling berhadapan di tiga lokasi dengan kedua belah pihak saling menuduh melakukan pelanggaran.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved