Teror Virus Corona
Takut Tertular Virus Corona Melalui Jaringan 5G, Warga Desa Ini Hancurkan 4 Tower Telekomunikasi
Takut Tertular Virus Corona Melalui Jaringan 5G, Warga Desa Ini Hancurkan Tower Telekomunikasi
Berdasarkan teori kosnpirasi, radiasi elektromagnetk jaringan 5G bisa menyebabkan gejala virus corona. Viralnya teori konspirasi itu membuat penduduk desa Yapacani percaya dan takut tertular corona dari jaringan 5G. Sehingga, mereka menghancurkan sejumlah tower telekomunikasi.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Teori konspirasi bahwa virus corona penyebab Covid-19, bisa menular melalui jaringan telekomunikasi, khususnya jaringan 5G, membuat sejumlah orang ketakutan.
Sebuah desa di Bolivia dilaporkan menghancurkan tiang komunikasi, karena takut tertular virus corona dari jaringan 5G.
Padahal, negara di Amerika Selatan itu belum mempunyai teknologi nirkabel tersebut, yang dianggap media masuknya virus itu, berdasarkan unggahan yang viral di media sosial setempat.
• Cara Mudah Cek Kepesertaan Bansos Covid-19 Melalui Aplikasi, Simak Petunjuk Berikut Ini
• Kisah Pilu Dokter di Madura, Sekeluarga Meninggal karena Covid-19, Sisakan Istri dan Anak Tunggal
• Celeng Aneh Milik Warga Banyumas Viral, Suka Makan Nasi Hangat Roti dan Kopi, Kaki Berjari Panjang
• Idap Tumor di Perut, Warga Jateng asal Banjarnegara 6 Bulan Terkatung-katung di Masjid Lampung
Berdasarkan teori kosnpirasi yang menyebar di sana, radiasi elektromagnetk jaringan 5G bisa menyebabkan gejala virus corona, yang dimentahkan oleh ilmuwan.
Meski begitu seperti diberitakan AFP Selasa (16/6/2020), viralnya teori konspirasi itu membuat penduduk desa Yapacani percaya.
Kepala polisi setempat, Franklin Villazon, kepada harian lokal El Deber berujar, empat tiang komunikasi dihancurkan di kawasan dekat kota San Cruz itu.
"Kami kalah jumlah," kata Villazon.
Meski tidak mendaapt insiden berarti, dia menyebut penghancuran itu adalah "aksi teroris".
Dilaporkan El Deber, penduduk desa Yapacani sebelumnya sudah melancarkan demonstrasi menuntut agar tiang tersebut bisa dirobohkan.
Menteri Dalam Negeri Arturo Murillo menyatakan, para pelaku penghancuran adalah kelompok yang loyal pada mantan Presiden Evo Morales.
Kelompok tersebut selain menghancurkan menara di Yapacani, dilaporkan juga merobohkan tiang jaringan 5G di San Julian dan Ichilo.
Kementerian Komunikasi Bolivia merilis pernyataan, yang isinya menuturkan bahwa negara mereka belum mempunyai teknologi itu.
Selain itu, pemerintah juga menekankan virus corona yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, tidak menular melalui media tersebut.
Ketakutan akan teknologi nirkabel itu bakal menularkan Covid-19 tidak hanya terjadi di Amerika Latin. Namun juga di Eropa.