Berita Nasional
Erick Thohir: Bukan karena Tarif Listrik Naik, tapi Pemakaian Selama Pandemi Covid-19 Meningkat
Erick Thohir: Bukan karena Tarif Listrik Naik, tapi Pemakaian Selama Pandemi Covid-19 Meningkat
"Baru tertagihkan pada bulan yang bisa ditagihkan, padahal itu tagihan berapa bulan jadi satu. Memang kita biasa kalau enggak ditagih lupa, pas ditagih marah, padahal kita enggak lihat breakdown-nya. Tapi apa pun kemarin PLN sudah buat pengumuman bisa dicicil."
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Tak sedikit masyarakat yang mengeluhkan naiknya tagihan listrik, selama masa pandemi Covid-19 ini.
Terkait hal ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir angkat bicara.
Menurut Erick, naiknya tagihan listik tersebut karena konsumsi listrik masyarakat selama pandemi Covid-19 meningkat.
Bukan karena PT PLN (Persero) menaikan tarif dasar listrik.
• Cara Mudah Cek Kepesertaan Bansos Covid-19 Melalui Aplikasi, Simak Petunjuk Berikut Ini
• Bobol Mesin ATM, Kuras Rp750 Juta untuk Mas Kawin dan Resepsi Nikah, Selesai Akad Ditangkap Polisi
• Ibu Muda Diperkosa Tetangga di Kebun Jagung, Dibuntutui Sejak Keluar Rumah: Saya Diancam Sabit
• Cemburu dengan Pacar Ibu Ini Siksa Bayinya, Video Kejinya Viral Setelah Diupload di Status Wa
“Yang tadinya (tagihan listrik) bulanan, karena kemarin ada Covid, tidak tertagihkan."
"Baru tertagihkan pada bulan yang bisa ditagihkan, padahal itu tagihan berapa bulan jadi satu," ujar Erick saat teleconference dengan wartawan, Jumat (12/6/2020).
"Memang kita biasa kalau enggak ditagih lupa, pas ditagih marah, padahal kita enggak lihat breakdown-nya,” sambungnya.
Namun, kata Erick, PLN telah memberikan keringanan kepada masyarakat yang tagihannya membengkak.
“Tapi apa pun kemarin PLN sudah buat pengumuman bisa dicicil, memang ya namanya juga bulanan,” kata Erick.
Sebelumnya, PT PLN (Persero) kembali menegaskan, membengkaknya tagihan bukan diakibatkan adanya kenaikan tarif listrik, melainkan meningkatkanya konsumsi pelanggan selama periode pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan.
Direktur Niaga dan Manajemen PLN Bob Saril menjelaskan, penghitungan tagihan listrik dilakukan dengan mengkalikan volume pemakaian listrik dengan tarif listrik yang berlaku.
Namun, dengan tidak dinaikannya tarif listrk sejak 2017, maka penyebab utama membengkaknya tagihan adalah meningkatnya konsumsi listrik pelanggan.
"Murni akibat pemakaian pelanggan selama Covid-19," katanya dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (11/6/2020).
Lebih lanjut, Bob mengatakan, sejak Maret 2020, pihaknya tidak melakukan mencatatan meter pelanggan secara langsung.
Tagihan listrik rekening April hingga Mei dilakukan dengan menghitung konsumsi rata-rata selama 3 bulan terakhir.
Dengan demikian, kenaikan konsumsi listrik pada Maret dan April beberapa pelanggan tidak tercatat oleh PLN pada tagihan rekening April dan Mei.
Hal tersebut mengakibatkan adanya kekurangan pembayaran pada rekening April dan Mei.
Kekurangan tagihan tersebut kemudian dimasukan PLN ke dalam tagihan rekening Juni. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Masyarakat Keluhkan Naiknya Tagihan Listrik, Ini Kata Erick Thohir
• Pemilik Toko Makanan Simpan Ribuan Miras di Bunker, Bupati Banjarnegara: Pasti Kami Pidanakan
• Gadis 15 Tahun Jadi Korban Perkosaan saat Cari Sinyal ke Kebun, Korban Lari Sembari Menangis
• Eks Dirut PT Dirgantara Indonesia Ditahan KPK, Korupsi Rp205,3 miliar dan 8,65 juta Dolar AS
• Jalur Khusus PPDB 2020 bagi Anak Tenaga Kesehatan di Jateng, Ganjar Apresiasi Penanganan Covid-19