Teror Virus Corona

Positif Covid-19 di Kendal Bertambah 6 Orang, Berasal dari Klaster Pasar Mangkang dan Pasar Kobong

Terdapat penambahan 6 orang dinyatakan positif virus corona dari klaster Pasar Mangkang dan Pasar Kobong Kota Semarang.

Penulis: Saiful Masum | Editor: Rival Almanaf
TribunBanyumas/Iwan Arifianto
Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Semarang melakukan rapid test terhadap pedagang dan pembeli Pasar Kobong, Jumat (22/5/2020) malam. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Kasus pasien positif covid-19 di Kabupaten Kendal melonjak drastis.

Terdapat penambahan 6 orang dinyatakan positif virus corona dari klaster Pasar Mangkang dan Pasar Kobong Kota Semarang.

Kepala Dinas Kesehatan Kendal, Ferinando Rad Bonay, mengatakan 6 kasus terbaru meliputi 4 pedagang di Pasar Mangkang, seorang pedagang di Pasar Kobong Kota Semarang, dan seorang Anak Buah Kapal (ABK) kembali dari Kanada.

Dengan bertambahnya 6 kasus baru, kini jumlah pasien positif di Kabupaten Kendal mencapai 17 orang, 10 di antaranya berhasil sembuh.

Video Gereja-gereja di Banyumas Bersiap Jalankan New Normal

Kasus Narkoba Jateng Meningkat di Tengah Wabah Virus Corona

Warga Bawa Paku Sendiri untuk Alat Coblos Jadi Alternatif saat Pilkada di Jateng di Tengah Pandemi

Gereja-gereja di Banyumas Bersiap New Normal, Penyemprotan Disinfektan Setiap Dua Hari Sekali

"Yang dari Pasar Mangkang ada 4 orang, 3 di antaranya orang Kaliwungu dan 1 orang warga Brangsong."

"Dari pasar Kobong 1 orang dan 1 orang lagi ABK dari Kanada dan sempat dirawat di wisma atlet Jakarta," terangnya di Kendal, Selasa (9/6/2020).

Lebih lanjut, 6 pasien positif tersebut kini menjalani isolasi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Kendal.

"Untuk 5 orang dari klaster Pasar Mangkang dan Pasar Kobong merupakan hasil kegiatan pengambilan sampel swab oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang."

"Kemudian kami jemput dan isolasi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Kendal," terangnya.

Penanggungjawab RSDC, dr Budi Mulyono, mengatakan kini sebanyak 41 pasien dirawat di RSDC-19.

Meliputi 6 pasien positif covid-19 dan sisanya reaktif corona.

"Ada 35 orang yang kini masih diisolasi hasil rapid test yang telah dilakukan.

Makanya Dinkes bersama tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 terus mengadakan rapid test secara berkala.

Hasil yang dinyatakan reaktif kita isolasi dan diambil uji swab," ujarnya.

Sementara itu, Selasa pagi Dinkes Kendal kembali menggelar rapid test di Pasar Gladak Kecamatan Kaliwungu.

Sejumlah 50 sampel pedagang khususnya dari luar Kabupaten Kendal diambil darahnya untuk dites.

Puji Lestari, pedagang asal Mijen Kota Semarang, mengaku berterimakasih lantaran diadakan program gratis untuk mendeteksi covid-19 lebih dini di kalangan pedagang.

Ia mengaku smepat takut dengan adanya kabar para pedagang di pasar Kota Semarang dinyatakan positif corona.

Ia pun mendukung apa yang sekiranya bisa dilakukan pemerintah dalam rangka mencegah penularan covid-19.

"Saya jualan di sini (pasar gladak) sejak 1993. Jualan hasil bumi seperti pisang, kunir, serei dan lainnya. Kalau ditanya takut pasti takut tetapi dibuat santai saja, dan waspada.

Pedagang lain, Layimah mengaku tidak keberatan saat diminta rapid test.

Katanya, dengan adanya rapid test dapat memberikan informasi perihal kesehatannya selama wabah corona.

"Alhamdulillah jadi tahu dan memastikan kesehatan kita. Gak sakit, enak mak senut," jelasnya.

Lantaran Emosi Ibunya Ditagih Hutang, Pemuda di Banyumas Lakukan Pembacokan

Pasien Positif Covid-19 Meninggal Dunia di Banyumas Bertambah, Simak Update Virus Corona Hari Ini

Kisah Cinta Mbah Gambreng, Nenek Berusia 65 Tahun Menikahi Berondong 25 Tahun

Potensi Hujan Lokal di Kabupaten Pekalongan, Simak Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, Selasa 9 Juni

Sementara itu, petugas Pasar Gladak, Djuli Triyanto, mengatakan bersama 7 petugas lain, pihaknya terus menjaga kebersihan pasar serta mengimbau agar menjalankan protokol kesehatan yang ada.

Katanya, di pasar tersebut, jumlah pedagang yang berasal dari luar daerah mencapai 25-30 an.

Pihaknya berharap ada kesadaran antar pedagang dan pembeli untuk tetap berkegiatan tanpa mengabaikan protokol kesehatan.

"Untuk jarak masih kita rapatkan, namun kita sediakan sarana cuci tangan dan wajib lakai masker di lingkungan pasar," ujarnya. (Sam)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved