Teror Virus Corona

Bagaimana Cara Masker dan Menjaga Jarak Mengurangi Risiko Penularan Virus Corona?

Studi terbaru membuktikan pemakaian masker dan menjaga jarak rupanya bisa mengurangi risiko penularan Covid-19.

Editor: Rival Almanaf
ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY via kompas.com
Presiden Joko Widodo mengenakan masker saat memimpin upacara pelantikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/5/2020). Presiden secara resmi melantik Irjen Pol Boy Rafli Amar sebagai Kepala BNPT menggantikan Komjen Pol Suhardi Alius. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Studi terbaru membuktikan pemakaian masker dan menjaga jarak rupanya bisa mengurangi risiko penularan Covid-19.

Dikutip Tribunnews dari Sky News, menjaga jarak sosial disebut dapat dapat membatasi kemungkinan penularan virus corona di bawah 3 persen.

Sementara membatasi jarak satu meter dapat mengurangi risiko penularan menjadi 2,6 persen.

Jarak dua meter mengurangi kemungkinan infeksi hingga 50 persen.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet, Senin (1/6/2020), menganalisis data dari 172 studi di 16 negara.

Studi tersebut menemukan, memakai masker hanya memiliki peluang 3 persen untuk terkena Covid-19.

Lionel Messi Cedera, Barcelona Terancam Pincang Jelang Bergulirnya Kembali La Liga

PLN Beberkan Kenapa Tagihan Listrik Rumah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Tembus 17 Juta Per Bulan

Suami Bunuh Istri Lalu Bunuh Diri, Polisi Masih Selidiki Motif Pembunuhan

Jumlah Penderita Covid-19 di Jateng Masuk 5 Besar, Disalip Sulawesi Selatan

Sementara pelindung mata menurunkan risiko menjadi 5,5 persen.

Meskipun beberapa bukti dianggap "kepastiannya rendah", penelitian ini memberikan gambaran yang paling jelas.

Di antaranya langkah-langkah jarak sosial dan memakai masker akan menjadi kunci dalam memperlambat penyebaran virus.

Terlebih memungkinkan lagi dengan menerapkan pembatasan lockdown.

Namun, laporan ini juga memperingatkan menggunakan masker, kacamata pelindung dan menjaga jarak sosial dengan baik tidak memberikan perlindungan penuh.

Para penulis menyarankan, petugas kesehatan harus menggunakan respirator daripada masker bedah untuk "perlindungan yang lebih besar."

Pemerintah di seluruh dunia saat ini telah mengambil aturan berbeda untuk langkah-langkah keselamatan.

Di Prancis, Cina, dan Hong Kong, sebagian sektor perhotelan dibuka kembali dengan aturan satu meter.

Sementara Spanyol memiliki aturan yang jauh lebih ketat mengenai penggunaan masker wajib daripada kebanyakan negara lain di Eropa.

Tujuan dari laporan ini, yang menggabungkan studi dari seluruh dunia dan menganalisis semua bukti yang tersedia, untuk membantu menentukan tindakan mana yang mungkin mengurangi penularan.

Pengunjung mengenakan topi 'social distancing' saat pembukaan kembali Cafe & Konditorei Rothe, Sabtu (9/5/2020). (Facebook/ Cafe & Konditorei Rothe)

Namun, laporan itu juga mengatakan, lonjakan permintaan untuk masker dapat "mengalihkan pasokan dari petugas kesehatan dan perawat lain dengan risiko tertinggi untuk infeksi".

Oleh karena itu, pemerintah perlu dengan cepat mengatasi masalah akses untuk masker untuk memastikan bahwa mereka benar-benar tersedia untuk semua.

Ketika lockdown di Inggris mulai mereda, Boris Johnson menghadapi tindakan penyeimbangan yang sulit.

Yaitu antara mencegah gelombang kedua virus dan risiko, beberapa bisnis dapat runtuh jika aturannya terlalu ketat.

Aturan jarak dua meter membebani pengusaha

Industri perhotelan juga telah mulai melobi agar pedoman jarak sosial dipotong dari dua meter menjadi satu.

Laporan Lancet pun akan digunakan sebagai bukti, venue dapat mulai dibuka kembali.

Matty Hall, pemilik pub Lexington dan tempat konser mengatakan, aturan dua meter akan mengurangi kapasitas dari 200 menjadi 30 orang.

Artinya tidak akan layak secara finansial untuk dibuka kembali.

Selain memastikan meja ditempatkan terpisah dan bar dilepas, mereka harus memasang sistem untuk menggunakan toilet.

Termasuk juga membuat hanya satu orang yang bisa menggunakan tangga.

"Dengan satu meter kita mungkin dapat membayar sebagian dari tagihan."

"Tetapi kita tentu tidak akan dapat menghasilkan untung," kata Hall.

"Itu mungkin akan memperlambat kita bangkrut," tambahnya.

Mulai 5 Juni 2020 Masjid di Banyumas Boleh Buka, Begini Ketentuan dan Syarat Lengkapnya

Diduga Stress Sepulang Jadi TKI, Seorang Pria Mutilasi Istrinya, Lalu Menangis Histeris

Merkurius dan Venus Akan Terlihat Jelas di Langit Sore Indonesia Hari Ini, Simak Cara Menyaksikannya

PSSI Klaim Seluruh Klub Liga 1 dan Liga 2 Setuju Kompetisi Dilanjutkan

Namun, Menteri Perumahan Simon Clarke menekankan aturan dua meter itu berdasarkan saran dari komunitas ilmiahnya.

"Jelas kami bertekad untuk memastikan, kami menjaga keamanan publik," katanya kepada Sky News.

"Kami mengikuti saran terbaik yang bisa kami berikan."

"Inggris memiliki komunitas ilmiah yang dihormati secara global dan itu pembacaan yang mereka berikan kepada kami."

"Kami percaya, itu benar, kami mempertahankan dua meter sebagai pedoman yang tepat bagi orang untuk terpisah dari orang lain," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Studi Buktikan Pakai Masker dan Berjaga Jarak Bisa Kurangi Risiko Penularan Covid-19, 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved