Berita Kuliner

Rayakan Kegembiraan Suasana Lebaran Bersama Keluarga, Waktu Berburu Kupat Blengong di Tegal

Seorang pedagang kupat blengong, Nanang (40) mengatakan, penjualan kupat blengong seusai berakhirnya PSBB mulai meningkat.

TRIBUN BANYUMAS/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Seorang penjual kupat blengong, Nanang, sedang menyajikan kupat untuk pelanggannya, Selasa (26/5/2020) malam. Nanang mengaku, dengan berakhir PSBB di Kota Tegal menjadikan penjualan kupat blengongnya meningkat. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Berakhirnya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Tegal, menjadi kegembiraan tersendiri bagi para pedagang kuliner malam.

Mereka yang saat PSBB hanya diperbolehkan berjualan hingga pukul 20.00, kini bisa kembali normal seperti biasanya.

Para pedagang pun kini sudah diperbolehkan melayani pembeli makan di tempat.

Kronologi Mobil Kapolsek Hantam Rumah di Rembang, Banting Stir Begitu Lihat Orang Menyeberang

Anak dan Ibunya Meninggal Ditabrak Mobil Kapolsek di Rembang, Wanita Ini Kirim untuk Warganet

Tanggul Pantai Kamulyan Jebol, BMKG Cilacap: Waspada Gelombang Tinggi

Laksanakan Rapid Test Massal! Instruksi Ganjar Pranowo Kepada Seluruh Kepala Daerah di Jateng

Kegembiraan tersebut turut dirasakan para pedagang kupat blengong di Jalan Sawo Barat, Kota Tegal.

Seorang pedagang kupat blengong, Nanang (40) mengatakan, penjualan kupat blengong seusai berakhirnya PSBB mulai meningkat.

Ia mengatakan, saat ini ia bisa menghabiskan 100 blengong per hari.

Sedangkan semasa PSBB paling banyak hanya sekira 50 blengong per hari.

"Tapi jika dibandingkan dengan puasa dan Lebaran tahun lalu tetap berbeda."

"Masih banyak tahun lalu. Ini karena dampak adanya pandemi virus corona atau Covid-19," kata Nanang kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (26/5/2020) malam.

Nanang mengatakan, pengaruh dari pandemi Covid-19 secara otomatis menurunkan angka penjualan.

Menurutnya, hal itu dapat dilihat dari jumlah porsi kupat blengong yang terjual.

Ia mengatakan, Lebaran tahun ini ia hanya bisa menjual 200 sampai 250 porsi per hari.

Sedangkan tahun lalu, sehari ia bisa laku hingga 500 porsi per hari.

"Turunnya hampir setengahnya."

"Jadi semenjak ada Covid-19, mau tidak mau stok penjualan kami kurangi," ungkapnya.

Sementara Kupat Blengong Mas Nanang mulai buka pukul 15.30 hingga pukul 20.30.

Dengan menu kupat blengong Rp 5.000, blengong goreng Rp 9.000 per potong, sate semur Rp 3.000 per tusuk.

Sate tulang Rp 1.000 per tusuk, dan sate kulit Rp 1.000 per tusuk.

Untuk sate bakar blengong Rp 20 ribu per lima tusuk, dan Rp 40 ribu per 10 tusuk. (Fajar Bahruddin Achmad)

Dua Tempat Karantina Masih Tanpa Penghuni, Meski Pemudik Masuk Purbalingga Capai 10.989 Orang

Banjir Rob Terjang Empat Perkampungan di Cilacap

Pemudik Berstatus PDP Meninggal di RSUD Salatiga, Yuliyanto: Hasil Lab Dinyatakan Positif Covid-19

Kamu Merasa Gerah dan Udara Panas Beberapa Hari Ini? Ini Penjelasan Resmi BMKG

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved