Teror Virus Corona
GPS Warga Jateng Ternyata Dipantau, Mayoritas Masih Berkeliaran Saat Masa Pandemi, Begini Akibatnya
Ternyata selama ini GPS masyarakat Jawa Tengah dipantau oleh pihak akademisi Universitas Indonesia.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Ternyata selama ini GPS masyarakat Jawa Tengah dipantau oleh pihak akademisi Universitas Indonesia.
Mereka kemudia merangkum data pergerakan masyarakat Jateng di kala pandemi terutama saat Idul Fitri lalu.
Hasilnya, warga Jawa Tengah ternyata masih banyak yang nekat keluar rumah, lebih-lebih saat perayaan hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mendapatkan informasi dari Universitas Indonesia (UI).
• Daftar 25 Daerah di 4 Provinsi yang Terapkan New Normal, Kerahkan 34.000 Pasukan TNI-Polri
• Rayakan Kegembiraan Suasana Lebaran Bersama Keluarga, Waktu Berburu Kupat Blengong di Tegal
• Anak dan Ibunya Meninggal Ditabrak Mobil Kapolsek di Rembang, Wanita Ini Kirim untuk Warganet
• Jadwal Acara TV Hari Ini Rabu 27 Mei 2020: SCTV, MNC TV, Trans TV, Trans 7, RCTI, NET TV, dan GTV
UI memperoleh data melalui pantauan dari Google.
"Itu gambaran seluruh Jawa Tengah karena basisnya adalah mobile phone yang dia (warga) pakai itu dipantau, seberapa pergerakannya karena kan GPS-nya kan hidup," kata dia.
Cukup mengejutkan, masih banyak masyarakat yang rupanya tak menghiraukan imbauan tetap di rumah saat Lebaran.
"Ternyata kita cukup tinggi. Artinya masih banyak yang keluyuran dan kerumunan. Jadi potensi penularan yang tinggi," tutur Ganjar di Puri Gedeh, Selasa (26/5/2020).
Atas informasi tersebut, Ganjar menginstruksikan kepala daerah di 35 kabupaten/kota di wilayahnya menggelar rapid test virus corona baru (Covid-19) secara massal.
Rapid test dapat dilaksanakan di lokasi yang berpotensi menjadi tempat penularan Covid-19.
"Sekarang kita tinggal meminta tempat kerumunan di-rapid test, selain yang pasti di-rapid test seperti pemudik, pekerja migran, di pasar, mal atau berasal dari daerah episentrum Covid-19," kata Ganjar.
Jajarannya juga melakukan pelacakan ke daerah-daerah yang sudah terpantau menjadi klaster baru.
"Kalau ini di-rapid test lebih banyak lagi kita akan tahu sebenarnya persebarannya di masyarakat seperti apa representasinya," jelasnya.
Pemprov Jawa Tengah telah mendistribusikan alat rapid test hingga 38.111 unit.
• Tanggul Pantai Kamulyan Jebol, BMKG Cilacap: Waspada Gelombang Tinggi
• Bupati Purbalingga Minta Bantuan Guru Madin Sosialisasikan Pandemi Covid-19
• Laksanakan Rapid Test Massal! Instruksi Ganjar Pranowo Kepada Seluruh Kepala Daerah di Jateng
• Hari Pertama Seusai Libur Lebaran, Dedy Yon Sidak ASN Pemkot Tegal: Mereka Masuk Semua
Selain melalui pemda, alat rapid test juga dibagikan langsung ke rumah-rumah sakit.