Berita Regional
Emak-emak Ngamuk Tak Dapat Bantuan Sembako, Blokir Jalan Raya Palangkan Meja, Pohon dan Kayu
Emak-emak Ngamuk Tak Dapat Bantuan Sembako, Blokir Jalan Raya Palangkan Meja, Pohon dan Kayu
"Kalau sampai besok kami masih belum dapat (bantuan), maka akan kami palang lagi."
TRIBUNBANYUMAS.COM, TIMIKA - Sejumlah warga, yang mayoritas emak-emak, mengamuk dan memblokir jalan raya, lantaran tak mendapatkan bantuan sembako yang diperuntukkan bagi masyarakat terdampak corona.
Peristiwa ini terjadi di Kelurahan Kamoro Jaya, Distrik Wania, Mimika, Papua, pada Rabu (27/5/2020).
Emak-emak dari beberapa RT di distrik tersebut menutup ruas jalan yang menghubungkan Kota Timika dan Distrik Mimika Timur.
Mereka mengamuk lantaran sebagian warga lain di rukun tetangga (RT) berbeda telah menapat bantuan sembako dari Pemkab Mimika.
Warga memblokir jalan menggunakan kayu, pohon pisang, dan meja.
• Cara Mudah Cek Kepesertaan Bansos Covid-19 Melalui Aplikasi, Simak Petunjuk Berikut Ini
• Gunakan Mobil Berpelat Dinas Polri, Lima Pemuda Jadi Polisi Gadungan dan Menculik Orang
• Dirayu Minum Obat Kuat yang Ternyata Racun, Seorang Pria Tewas di Tangan Wanita Simpanan
• Curhatan Via Vallen, Adik Positif Covid-19 Padahal Rapid Test Negatif: NR Belum Tentu Bebas Corona
Akibat aksi tersebut, kendaraan yang hendak menuju Kota Timika dan Distrik Timika Timur tak bisa melintas.
Kemacetan pun terjadi akibat aksi tersebut.
Aksi tersebut berakhir setelah polisi dan sejumlah anggota DPRD Mimika menemui warga yang menutup jalan.
Salah satu perwakilan warga RT 39 Kelurahan Kamoro Jaya, Linda mengaku telah menanyakan perihal bantuan itu kepada perangkat RT. Tapi, tak ada tanggapan.
Warga pun kesal dan melakukan aksi tersebut.
Setelah bernegosiasi dengan polisi dan perwakilan anggota DPRD Mimika, warga membubarkan diri.
"Kalau sampai besok kami masih belum dapat (bantuan), maka akan kami palang lagi," kata Linda.
Sementara itu, anggota DPRD Mimika dari Fraksi Golkar, Marianus Tandiseno meminta pihak Kelurahan Kamoro Jaya segera menyelesaikan masalah ini.
Marianus khawatir warga melakukan aksi susulan dan menyebabkan lalu lintas menuju Kota Timika dan Distrik Mimika Timur terhambat.