Berita Tegal
Kisah Setia Kartono, Bersihkan Makam dan Lantunkan Doa Buat Majikannya di TPU Cleret Kota Tegal
Makam di TPU Cleret Kota Tegal adalah makam istri dari majikannya yang berprofesi sebagai advokat.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
"Karena meski saya bukan siapa- siapa almarhumah, tapi saya dianggap seperti keluarga."
"Terkadang bahkan saya sampai menangis," ungkap Kartono yang juga seorang marbot di Musala At Tahfidz Khoiru Ummah di Mejasem Kabupaten Tegal.

Ia mengatakan, pertemuan pertama dengan majikannya bermula dari tetangga Kartono yang bekerja di badan pertanahan.
Saat itu, tetangganya ditanya oleh almarhum yang sedang mencari orang untuk menjaga rumahnya.
Kartono mengatakan, karena almarhum bekerja dan bertugas sebagai pengacara di Jakarta, jarang pulang ke Tegal.
Sesekali pulang menginap sebulan sampai dua bulan lalu kembali ke Jakarta lagi.
"Terus disarankan saya. Saya diambil dan diajak."
"Bahkan almarhumlah yang menikahkan saya di usia 32 tahun."
"'Dek ikut saya, nanti ngerawat ini, ini dan ini'," kata Kartono mengingat kebaikan ajakan majikannya.
Kartono mengatakan, ia datang ke makam majikannya seusai nyekar di makam orangtuanya.
Pertama ia nyekar di makam orangtuanya di TPU Panggung, Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal.
Setelah itu ia baru nyekar ke makam majikannya di TPU Cleret, Kelurahan Randugunting, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal.
Terakhir ia nyekar di makam mertuanya di TPU Mejabung, Kelurahan Panggung.
Kartono berharap, kedua anak almarhum majikannya bisa rutin ke Tegal tiap tahun untuk nyekar dan mendoakan orangtuanya.
"Maksud saya, harapannya kalau Lebaran ke sini."