Berita Semarang
Tagar #UNNESNGENES Trending di Twitter, Begini Tanggapan Pihak Kampus
Tagar #UNNESNGENES masuk trending topik di media sosial Twitter. Mayoritas dari kicauan dalam tagar tersebut membicarakan kebujakan kampus.
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: Rival Almanaf
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Tagar #UNNESNGENES masuk trending topik di media sosial Twitter.
Mayoritas dari kicauan dalam tagar tersebut membicarakan kebujakan kampus terhadap UKT di tengah pandemi Corona.
Tagar itu ramai diperbincangkan warganet dan menjadi trending di urutan kedua.
Tagar #UNNESNGENES itu ditweet sebanyak 3.338, persis di bawah urutan tagar tersebut tersebut #UNNESMENGGUGAT sebanyak 3.188.
Satu di antara akun Twitter, @wordfangs menuliskan keresehannya dengan bahasa satir terkait kondisi Unnes.
"Inilah kampusku, kampus yang menjunjung tinggi dengan visi internasionalisasi. Tapi di tengah pandemi, mahasiswa masih saja menjerit karena UKT (Uang Kuliah Tunggal, red) yang terus mencekik. 'Sabar dan Berdoa' itu semboyan kami," tulis akun @wordsfangs, Rabu (20/5/2020).
• Polres Pekalongan Larang Takbir Keliling, Melanggar Begini Konsekuensinya
• Tercekik Cicilan Motor Muazin di Sragen Nekat Begal Tetangga, Ditangkap Setelah Salah Adzan
• Depresi Setelah Diperkosa Ayah Tiri, Gadis 18 Tahun Melahirkan di Kamar Mandi
• 9 Produk Lokal untuk Tangani Virus Corona Diluncurkan Presiden Hari Ini, Simak Rinciannya
Akun lain, @_dickyd mengetweet dengan menyinggung terkait kebijakan UKT di kampus yang berpusat di Sekaran Gunungpati Semarang itu.
"Nah, kan sudah jelas kalau kebijakan UKT menjadi otoritas masing-masing pimpinan kampus. Ayolah pak rektor, segera mengeluarkan kebijakan cashback UKT, jangan malah hanya suruh doa dan sabar. Sabar yo ono batese ndes! (Sabar juga ada batasnya, ndes!)," tulis akun @_dickyd.
Sementara, menurut Frans Josua Napitu, mahasiswa Fakultas Hukum Unnes menyampaikan, tagar itu bentuk kekecewaan.
"Jadi, kekecewaan dari pola komunikasi dan pengambilan kebijakan dari pimpinan Unnes yang tidak aspiratif dan cenderung tidak demokratis atas beberapa isu, terkhusus di isu pengembalian UKT yang sedang ramai di kawan-kawan mahasiswa," ucapnya.
Dia menyampaikan, harusnya kampus bisa secara bijak melihat situasi ini.
"Yakni, dengan membuka ruang komunikasi yang selebar-lebarnya agar dapat menampung masukan serta aspirasi dari mahasiswa."
"Unnes juga bisa berkaca ke kampus-kampus lain yang sudah menerapkan kebijakan yang sedang didesak mahasiswa, seperti kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, dan lainnya," ucapnya.
Menurutnya, komunikasi yang dipakai oleh kampus cenderung kurang baik.
"Jadi, bukan hanya menyuruh bersabar dan berdoa," ucapnya.