Berita Regional
Tidak Terapkan PSBB, Kasus Corona di Bali Lebih Rendah dari DKI dan Jabar, Apa yang Dilakukan Pemda?
Sejak 4 Mei 2020 rata-rata kasus positif corona di Bali hanya tujuh orang per hari, itu lebih rendah dari DKI, Jabar, atau Jatim.
TRIBUNBANYUMAS.COM - Sejak 4 Mei 2020 rata-rata kasus positif corona di Bali hanya tujuh orang per hari, itu lebih rendah dari DKI, Jabar, atau Jatim.
Padahal mereka tidak menerapkan kebijakan PSBB di Pulau Dewata.
Pemerintah Provinsi Bali memiliki strategi sendiri untuk mengendalikan penyebaran corona.
Bahkan, strategi yang digunakan tersebut dianggap cukup efektif jika dibandingkan daerah lain.
• PDP Corona Kabur dari Jakarta, Nekat Mudik, Sampai Banyumas Jadi Positif Covid-19
• Berkat Youtuber Ferdian Paleka, Polisi Justru Berhasil Ungkap Penyelundupan Ponsel di Tahanan
• Pasien Corona Di Kabupaten Purbalingga Bertambah, 26 Orang Diantaranya Berasal Dari Klaster Gowa
• Simak Prakiraan Cuaca Hari Ini Dari BMKG di Banyumas dan Purwokerto Minggu 10 Mei 2020
Menurut Gubernur Bali Wayan Koster, ada tiga indikator yang dapat digunakan untuk menilai strategi tersebut efektif dibanding daerah lain yang menerapkan PSBB.
Pertama, rata-rata kasus positif corona di Bali per 4 Mei 2020 hanya 7 orang per hari.
Jumlah itu lebih rendah daripada DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Banten.
Kedua, tingkat kesembuhan pasien mencapai sekitar 58.67 persen.
Angka tersebut jauh di atas rata-rata nasional yang hanya diangka 16.86 persen dan Global/Dunia diangka 32.10 persen.
Dan ketiga, jumlah pasien positif corona yang meninggal di Bali hanya 1.48 persen jauh di bawah rata-rata Nasional yang diangka 7.46 persen dan Global/Dunia diangka 7.04 persen.
Pemeriksaan cepat Ketua Tim Lab Pemeriksaan Kasus Covid-19 Bali Ni Nyoman Sri Budayanti mengatakan, kunci mengendalikan penyebaran Covid-19 di Bali salah satunya melakukan pemeriksaan atau tes sampel secara cepat.
Karena itu, fungsi lab digunakan untuk menentukan virus ini ada di mana agar bisa segera diobati dan dilakukan penelusuran kontak.
Sehingga potensi penularan kepada warga lainnya bisa dapat dicegah.
Dan yang sakit juga bisa segera mendapat pengobatan.
"Perang kalau tak tahu musuhnya kapan kita menangnya?"
• Desakan Ekonomi Pria Asal Bobotsari Purbalingga Ditemukan Tewas Gantung Diri
• Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari Ini Purwokerto Banyumas Ramadan Hari ke-17, Minggu 10 Mei 2020
• Jadwal Acara TV dan Film Minggu 10 Mei di Trans TV, GTV, RCTI, MNC TV, Trans 7, Net TV
• Polres Purbalingga Berlakukan Tilang Elektronik, Dimulai dari Jalan Mayjen Sungkono
"Jadi konsep lab untuk menentukan virus itu ada di situ agar cepat diobati dan cepat tracing," kata Budayanti saat dihubungi, Sabtu (9/5/2020) sore.
Untuk memaksimalkan fungsi laboratoriumnya tersebut, pihaknya mengaku juga melibatkan sejumlah pihak.
Seperti tenaga dari berbagai rumah sakit dan universitas untuk melakukan tes sampel.
Adapun yang menjadi prioritas dilakukan pemeriksaan tersebut adalah pasien dalam pengawasan (PDP), tenaga medis, orang dalam pemantauan (ODP), dan orang tanpa gejala (OTG). (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Strategi Bali Kendalikan Wabah Corona, Lebih Efektif Dibanding PSBB",