Berita Banjarnegara
Pernah Bertapa hingga Dapat Keris, Pemuda Bertato Banjarnegara Taubat Usai Kerisnya Diinjak Kiai
La hawla wala quwwata illa billah. Kalimat itu meneguhkan kepasrahan umat Islam bahwa tiada daya atau kekuatan kecuali atas pertolongan Allah
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Rival Almanaf
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - La hawla wala quwwata illa billah. Kalimat itu meneguhkan kepasrahan umat Islam bahwa tiada daya atau kekuatan kecuali atas pertolongan Allah.
Tetapi, sebagian orang masih saja mempercayai adanya sumber kekuatan lain yang menyesatkan.
Bahkan benda mati semisal pusaka atau keris pun sering dipercaya menyimpan kekuatan supranatural.
Tony (33), warga Banjarnegara sempat terjerumus dalam pemikiran itu.
Mulanya, ia yang berprofesi sebagai musisi itu hanya ingin mencari ketenangan hidup.
Perekonomiannya yang bangkrut sempat membuatnya frustasi.
Di tengah keputusasaan itu, ia diajak temannya untuk bertapa di sebuah goa di pantai selatan.
Ia mengiyakan ajakan itu.
Barangkali, di sana ia bisa menemukan kedamaian.
Tetapi bukan hanya ketenangan yang ingin dia cari saat itu, ia masih berharap duniawi dari amalannya itu.
"Saya bertapa dari malam sampai subuh. Niat saya cari kesunyian, ternyata di situ banyak yang cari pesugihan,"katanya.
Suatu ketika ia ditawari keris oleh temannya.
Keris itu adalah pemberian seorang juru kunci sendang tempat temannya biasa "kungkum".
Terlintas di pikiran Tony untuk menjual kembali keris tersebut.
Siapa tahu, keris itu bisa laku mahal karena keantikan dan kesaktiannya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/tony-bersama-kh-khayatul-makky-gus-khayat-dan-kh-ahmad-muwafiq-gus-muwafiq.jpg)