Teror Virus Corona

China Sudah Tidak Lagi Berada di Peringkat 10 Besar Virus Corona

Data Worldometers hingga Jumat (1/5/2020) pagi, menunjukkan, China tak lagi masuk dalam daftar 10 negara dengan kasus terbanyak Covid-19.

Editor: Rival Almanaf
AFP/NOEL CELIS
Seorang perempuan melintas di depan pasar ikan di Kota Wuhan, China, yang ditutup terkait dugaan sebagai lokasi awal merebaknya virus misterius di negara itu, Minggu (12/1/2020). Virus misterius mirip pneumonia telah menjangkiti puluhan orang dan menelan korban jiwa kedua di China, menurut pemerintah setempat. 

Pada 7 Januari 2020, China kemudian melaporkan bahwa pneumonia tersebut disebabkan oleh virus corona jenis baru yang saat itu awalnya disebut WHO dengan 2019-nCoV.

Jumlah kasus di China terus memperlihatkan peningkatan.

Untuk menghindari penyebaran meluas, negara ini menerapkan lockdown di Wuhan selama 10 minggu, terhitung sejak 23 Januari 2020.

Pada Selasa (7/4/2020), untuk pertama kalinya sejak virus corona mewabah, China melaporkan tidak adanya kasus kematian baru.

Lockdown pun dibuka pada Rabu (8/4/2020). Meski demikian, melansir BBC, Jumat (17/4/2020), China sempat kembali melaporkan kematian dengan jumlah yang signifikan yakni 1.290 kematian akibat Covid-19 di Wuhan.

Para pejabat menjelaskan bahwa angka itu muncul dari data baru yang diterima dari berbagai sumber karena sebelumnya belum sempat tercatat akibat kurangnya pengujian saat awal infeksi menyebar.

Kini, sejumlah ilmuwan China turut terlibat dalam upaya menemukan vaksin virus corona jenis baru.

China disebut bergerak cepat dan memimpin dalam kompetisi global untuk mendapatkan vaksin virus corona.

Melansir pemberitaan Kompas.com, 19 April 2020, yang mengutip Fortune, otoritas kesehatan China menyetujui kandidat vaksin yang dikembangkan oleh dua perusahaan China untuk pengujian fase pertama pada manusia.

Red Bull Salzburg, Klub Kaya yang Tidak Diperhitungkan di Eropa

Wabah Corona Tak Kunjung Usai, Kriminalitas Jalanan dengan Korban Truk Ekspedisi Semakin Banyak

Kisah Pekerja Lepas di Tengah Pandemi Corona, Dapat Rp 17 Ribu Per Hari Harus Hidupi 4 Anak 1 Istri

Berikut Jadwal Buka Puasa Hari Ini Purwokerto Banyumas Ramadan Hari ke-8, Jumat 1 Mei 2020

Dua perusahaan itu adalah Lembaga Produk Biologi Wuhan milik pemerintah dan perusahaan bioteknologi Sinovac yang berbasis di Beijing.

Pada awal April 2020, CanSino Biologics, sebuah perusahaan bioteknologi yang berbasis di Tianjin, China, dan para mitranya di Akademi Ilmu Kedokteran Militer juga mengaku telah memasuki tahap uji coba fase kedua untuk pengembangan vaksin corona.

CanSino Biologics merupakan pembuat vaksin pertama di dunia.

China memperkirakan, pada September 2020 sudah ada vaksin Covid-19 yang bisa digunakan dalam keadaan darurat. Baca juga: Disebut Tidak Berasal dari China, dari Mana Wabah Corona Perancis? (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Data Worldometers: China Tak Lagi Masuk 10 Negara dengan Kasus Terbanyak Covid-19", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved