Berita Semarang

Kendaraan Berpelat Luar Kota yang Masuk Kota Semarang Akan Diminta Putar Balik Mulai 27 April

Pemerintah Kota Semarang akan memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) sebagai upaya mencegah penyebaran covid-19 di ibu kota Jateng.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Rival Almanaf
Kompas.com
Petugas gabungan memeriksa kendaraan dari luar kota saat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Pasteur, Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/4/2020). Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengingatkan masyarakat agar menerapkan PSBB selama 14 hari dalam rangka percepatan penanganan Covid-19.(ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA) 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang akan memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) sebagai upaya mencegah penyebaran covid-19 di ibu kota Provinsi Jawa Tengah.

Berbagai persiapan pun dilakukan oleh pemerintah, di antaranya Dinas Perhubungan Kota Semarang.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang, Endro P Martanto mengatakan, petugas Dishub tengah menyiapkan check point atau pos pantau baik di dalam kota maupun di wilayah perbatasan.

Dishub menyiapkan 14 check point di wilayah dalam kota maupun perbatasan.

Pasien Dinyatakan Meninggal Karena Corona Tiba-tiba Bangun di Rumah Sakit, Keluarga Lega

TKI Malaysia Kebingungan Bayi 4 Bulannya Positif Corona Sementara Dia Negatif

Satu PDP Corona Asal Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang Meninggal di RSUD Bendan Pekalongan

Mudik Dilarang, Namun 630 Desa di Jateng Siapkan Lokasi Karantina untuk Pemudik

Ditambah, ada dua check point yang menjadi satu dengan Polrestabes di pintu tol, serta empat check point di pintu kedatangan bandara, stasiun, dan pelabuhan.

"Di pintu kedatangan bandara, stasiun, pelabuhan itu otoritas setempat karena tidak beroperasi," kata Endro, Minggu (26/4/2020).

Dia menerangkan, check point ini akan menjadi filter kendaraan yang masuk Kota Semarang.

Petugas dishub akan memantau setiap kendaraan yang masuk terutama kendaraan berplat nomor luar kota.

"Namanya filterisasi arus. Terutama, kami akan melihat plat nomor kendaraan. Di luar plat nomor H akan kami hentikan," tuturnya, Minggu (26/4/2020).

Kendaraan dari luar kota, kata Endro, akan dilihat urgensinya untuk diperbolehkan masuk atau harus kembali.

Kendaraan dari luar kota yang boleh masuk adalah kendaraan yang sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) nomor 25 tahun 2020 tentang pengendalian transportasi selama covid-19.

Beberapa kendaraan yang diatur dalam Permenhub yang boleh masuk antara lain kendaraan pengangkut logistik, obat-obatan dan alat kesehatan, kendaraan pengangkut operasional pemerintahan dan dan perugas penanganan covid-19, kendaraan pemadam kebakaran, mobil ambulan, serta mobil jenazah.

"Manakala arus terlalu padat akan ada rekayasa lagi."

"Pos sendiri nanti akan dijaga secara terpadu, ada tim medis, TNI, Polri, Dishub," sebutnya.

Pada tahap awal, Endro menerangkan, petugas akan melakukan sosialisasi kepara para pengendara.

Petugas akan mengingatkan pengendara yang tidak menggunakan masker.

Tahap awal ini, pihaknya masih menyediakan masker.

Namun, selanjutnya dia meminta kesadaran masyarakat untuk membawa masker dan selalu dipakai saat beraktivitas di luar.

Jika Kim Jong Un Benar Meninggal, Adik Perempuannya Dikabarkan Jadi Penggantinya, Begini Sosoknya

Kabupaten dan Kota Ini Masuk Zona Merah Virus Corona di Jateng

Tambahan 4 Positif Covid-19 dari Klaster Ijtima Ulama Gowa di Banyumas, Simak Update 26 April 2020

Hasil Swab Keluar, PDP Corona asal Tarub Kabupaten Tegal yang Sempat Kabur Positif Covid-19

"Tahap awal sosialisasi. Kebetulan masih ada stok masker, kami tempatkan di pos tapi jumlahnya terbatas. Manakala kutang, kami meminta masyarakat mandiri memakai masker," jelasnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam menambahkan, setiap pos pantau akan ada petugas medis dan alat kesehatan.

Petugas akan memeriksa kesehatan memeriksa suhu tubuh masyarakat di setiap pos pantau.

"Kami juga terus lakukan sosialisasi, mengingatkan jaga jarak, cuci tangan, pakai masker, tidak mudik, kalau tidak gawat darurat jangan keluar rumah," sebut Hakam. (eyf)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved