Berita Semarang

Cerita Pilu PRT di Semarang. Ika: Saya Sering Disiksa Majikan hingga Disuruh Makan 50 Cabai Sehari

ika, seorang prt di semarang, disiksa majikannya hingga disuruh makan 50 cabai sehari. kasusnya terbongkar saat ika dilaporkan ke polisi oleh majikan

Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: yayan isro roziki
tribunbali/net
Ilustrasi kekerasan dan penyiksaan - Seorang PRT di Semarang disiksa majikan, hingga disuruh makan 50 cabai sehari. Kasusnya terbongkar justru saat sang majikan melaporkan PRT itu ke polisi dengan tuduhan pencurian. 

Dia menerangkan, alasan dirinya dihukum karena lupa melakukan pekerjaannya. Dalam sehari, ia bahkan pernah disuruh memakan hingga 50 cabai.

"Saya sering dihukum. Sehari bisa dipaksa makan lima cabai, sepuluh cabai sampai 50 cabai."

Sempat Gunakan Jas Hujan, Kini Masing-masing Puskesmas di Banjarnegara Terima Bantuan 37 Hazmat

"Karena saya mulai diperlakukan kasar sama majikan, akhirnya saya tanya ke mereka. Jawabnya mereka bikin saya syok 'aku sudah beli kamu, terserah aku. Kamu tak bunuh itu hakku'," tutur Ika mengeluarkan air mata.

Hari demi hari penyiksaan yang dialami Ika kian kejam.

Bahkan, Ika mengaku suatu siang pernah diikat kedua tangan dan kakinya lalu dipukul sambil diguyur air shower.

"Tak cuma sekali, bertubi-tubi saya terus disiksa oleh majikannya. Setelah gaji pertama dan kedua sebesar Rp200 ribu, saya tak lagi dapat gaji."

"Saya juga hanya dapat makan sehari sekali. Itu pun nasinya tidak layak makan," ungkapnya.

Kekerasan tak wajar yang dialami Ika berlangsung hampir sekira empat bulan jelang akhir tahun 2019.

Ika sangat bersyukur ketika majikannya membawanya ke Polsek Semarang Barat.

Di depan penyidik, Ika sebenarnya akan dilaporkan majikannya karena dituduh mencuri handphone majikannya.

Namun, laporan yang dilayangkan sang majikan justru berbalik ketika melihat kondisi Ika babak belur.

"Tapi karena kondisi saya lemas, memar, mau jalan juga susah, polisinya curiga. Saya diantar ke RS Bhayangkara. Kemudian saya divisum."

"Baru tahu, kalau tenggorokan saya luka parah, pita suara rusak. Penyiksaan yang saya alami terbongkarnya saat majikan mau lapor itu," ujarnya.

Ika dan keluarganya meminta agar Polsek Semarang Barat memberi hukuman setimpal buat majikannya.

14.589 Perantau Purbalingga Telah Pulang Kampung, Dishub Terus Pantau Pemudik yang Datang

Terlebih lagi, ia tak lagi dapat gaji selama tiga bulan terakhir.

"Desember kasusnya terbongkar, lalu saya dibawa pulang ke rumah sama bapak saya. Saya harus dioperasi biar bisa sembuh lagi. Yang pasti saya trauma sekali," tandasnya.

Terpisah, Kapolsek Semarang Barat, Kompol Iman Sudariyanto membenarkan adanya kasus tersebut. Bahkan, pihaknya mengaku telah memanggil korban.

Halaman
123
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved