Berita Nasional

99,99 Persen Saham Ruangguru Dimiliki Perusahaan Asing Beralamat di Singapura

Ruangguru menjadi polemik setelah menjadi mitra pelatiha kartu prakerja. mayoritas saham ruangguru dimiliki perusahaan asing asal singapura

Istimewa/telkomsel
Aplikasi Ruangguru - Ternyata Ruangguru merupakan perusahaan asing yang beralamat di Singapura. 

Mayoritas saham Ruang Raya Indonesia dimiliki oleh Ruangguru Pte Ltd. Perusahaan ini tercatat memiliki 6.494.309 unit saham atau setara 99,99 persen saham Ruang Raya Indonesia.

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Polemik terkait aplikasi bidang pendidikan: Ruangguru terus menyita perhatian publik belakangan ini, pascaperusahaan rintisan teknologi itu menjadi mitra pelatihan online untuk program Kartu Prakerja.

Meski ada sejumlah mitra pelatihan lain, Ruangguru paling menjadi sorotan lantaran keberadaan pendiri sekalgus Direktur Utama Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara, yang juga menjabat sebagai staf khusus (stafsus) milenial Presiden Jokowi.

Di sisi lain, meski digadang-gadang sebagai perusahaan rintisan teknologi (start up) Tanah Air, nyatanya 99,99 saham Ruangguru dimiliki oleh Ruangguru Pte Ltd, perusahaan asing yang beralamat di Singapura.

Saat ini, memang Adamas Belva Syah Devara, sudah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai stafsus milenial Presiden Joko' Jokowi' Widodo.

Namun, posisi Belva yang sempat menjadi “pejabat publik” dan keterlibatan Ruangguru di proyek pemerintah tersebut dinilai berbau konflik kepentingan.

Secara umum, program Kartu Prakerja adalah program subsidi dari pemerintah bagi kalangan pencari kerja ataupun korban PHK.

Ketua PBNU Minta Kartu Prakerja Dikaji Ulang, Nilai Banyak Timbulkan Mudarat dan Syubhat

23.000 Pemudik Tiba di Banyumas, Pulang Kampung Sebelum Ada Larangan Mudik

Sering Jadi Sorotan karena Polemik, Stafsus Milenial Presiden Jokowi Bergaji Rp51 Juta Per Bulan

Tarif Pelatihan Kartu Prakerja Tidak Wajar, Pelatihan Ojol Rp 1 Juta, Hipmi: di Google Gratis

Setiap pemilik Kartu Prakerja akan mendapatkan total manfaat dana senilai Rp3,55 juta.

Program ini akan menyasar sekitar 5,6 juta penerima.

Alhasil, total dana yang akan diguyur melalui subsidi Kartu Prakerja mencapai Rp19,88 triliun.

Dari jumlah yang diterima oleh setiap pemilik Kartu Prakerja, sebanyak Rp1 juta atau totalnya senilai Rp5,6 triliun mengucur dalam bentuk subsidi pelatihan melalui “kelas online”.

Materi pelatihan itu tersedia di delapan mitra platform digital yang digandeng pemerintah, yakni Tokopedia, Bukalapak, Skill Academy by Ruangguru, Kemnaker, Pintaria, Pijar, Sekolah.mu, dan MauBelajarApa.

Proses pelatihan via delapan mitra platform digital itulah yang belakangan dipersoalkan.

Skema pelatihan ala Kartu Prakerja itu dinilai sebagai “subsidi terselubung” bagi start up tersebut.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung angkat suara.

Dia menyatakan, keterlibatan Ruangguru dalam program Kartu Prakerja sudah sesuai aturan.

"Proses verifikasi mitra prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku."

"Dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan dalam hal ini," tandas Pramono melalui keterangan tertulis, Selasa (21/4/2020).

CEO Ruang Guru Mundur Jadi Stafsus Presiden Jokowi Setelah Tarif Pelatihan Kartu Prakerja Disorot

Perusahaan asing tak berhak kelola Kartu Prakerja

Namun, polemik keterlibatan Ruangguru dalam program Kartu Prakerja agaknya belum segera surut kendati Belva sudah mengundurkan diri.

Status start up ini yang dinilai merupakan perusahaan asing giliran dipersoalkan.

Karena perusahaan asing, Ruangguru dinilai tak berhak mengelola pelatihan Kartu Prakerja program pemerintah.

Benarkah Ruangguru perusahaan asing?

Mengutip Kontan.co.id, Rabu (22/4/2020), berdasarkan data profil perusahaan dari Administrasi Hukum Umum (AHU) dari Kementerian Hukum dan HAM yang diterima Kontan.co.id, badan hukum Ruangguru bernama PT Ruang Raya Indonesia.

Mengacu pada surat pengesahan anggaran dasar pada 17 Maret 2020, Ruang Raya Indonesia tercatat sebagai perusahaan penanaman modal asing (PMA).

Ruang Raya Indonesia memiliki modal dasar Rp2 triliun.

Nilai tersebut terbagi atas 20 juta unit saham dengan harga Rp100.000 per saham.

Adapun jumlah modal disetor dan ditempatkan penuh hampir senilai Rp650 miliar, atau tepatnya Rp649.440.900.000 yang terbagi menjadi 6.494.409 unit saham.

Masih berdasarkan data yang sama, Ruangguru dimiliki oleh dua pemegang saham. Yang menarik, tidak ada nama Belva dalam jajaran pemilik saham Ruang Raya Indonesia.

Mayoritas saham Ruang Raya Indonesia dimiliki oleh Ruangguru Pte Ltd.

Perusahaan ini tercatat memiliki 6.494.309 unit saham atau setara 99,99 persen saham Ruang Raya Indonesia.

Alhasil, Ruangguru Pte Ltd merupakan pemegang saham mayoritas Ruang Raya Indonesia.

Ruangguru Pte Ltd beralamat di 6 Battery Road #38-04, Singapura, 049909.

Perusahaan asal Singapura itu menyetor modal Rp 649.430.900.000.

Selain Ruangguru Pte Ltd, pemegang saham Ruang Raya Indonesia adalah Muhammad Iman Usman.

Pria kelahiran Padang, 29 tahun lalu, itu memiliki 100 unit saham atau setara sekitar 0,01 persen saham Ruang Raya Indonesia.

Porsi kepemilikan saham Co-Founder sekaligus Chief of Product Ruangguru itu setara dengan setoran modal senilai Rp10 juta.

Selain pemilik saham, data AHU Kemenkumham itu juga mengungkap posisi direktur dan komisaris perusahaan ini. Jajaran direksi Ruang Raya Indonesia berisi dua nama.

Belva Devara menjabat direktur utama, serta Iman Usman di posisi direktur.

East Ventures Adapun posisi komisaris ditempati oleh tiga orang. Salah satunya adalah Willson Cuaca yang menjabat komisaris utama.

Peserta Kartu Prakerja Lebih Ingin Insentif Daripada Pelatihan yang Mahal

Nama Willson Cuaca terbilang tidak asing di dunia start up.

Dia merupakan pendiri dan managing partner perusahaan modal ventura bernama East Ventures.

Bersama Batara Eto dan Taiga Matsuyama, Willson mendirikan East Ventures tahun 2009.

Berdasarkan penjelasan di situsnya, tahun 2019, East Ventures, melalui EV Growth, berhasil menjaring dana investasi sekitar 250 juta dollar AS.

Dana tersebut antara lain disuntikkan ke Ruangguru, Sociolla, Shopback, Koinworks, dan sejumlah start up lain.

Selain di perusahaan tersebut, East Ventures juga berinvestasi di Tokopedia, Traveloka, maupun Tech in Asia dan IDN Media.

“Kami berencana menyalurkan 325 juta dollar AS untuk startup Asia Tenggara, untuk perusahaan tahap awal (seed stage) maupun tahap lanjutan (growth stage),” tulis Willson, Desember 2019.

Di luar nama Willson, ada nama Ashish Saboo yang tercatat menjabat komisaris Ruang Raya.

Dia merupakan Managing Director General Atlantic (GA) untuk Indonesia.

Pria berkewarganegaraan India ini boleh dibilang sudah tak asing dengan Indonesia.

Sebelum bergabung dengan GA, Saboo menjabat Direktur Pengembangan Bisnis CT Corpora, grup usaha milik Chairul Tandjung, selama 12 tahun.

Dia juga sempat menjabat Executive Director Pricewaterhouse Coopers (PwC) Jakarta.

GA adalah sebuah firma pemodal swasta (private equity) yang berbasis di New York, Amerika Serikat.

Tahun lalu, bersama East Ventures dan GGV Capital asal Amerika, GA membenamkan 150 juta dollar AS ke Ruangguru.

Nama terakhir yang duduk di komisaris Ruang Raya adalah Seah Kian Wee.

Pria berkewarganegaraan Singapura ini merupakan Chief Executive Officer (CEO) dan Managing Director Uob Venture Management Pte Ltd (UOBVM).

Tahun 2017, UOBVM, anak usaha United Overseas Bank Limited Singapura, berinvestasi ke Ruangguru melalui pendanaan Seri B, tanpa menyebutkan nilainya.

Namun, berdasarkan berita Dealstreet Asia yang dikutip oleh Tech In Asia, UOBVM membenamkan dana sekitar 7 juta dollar AS hingga 8 juta dollar AS ke Ruangguru. (Abdul Basith, Asnil Bambani Amri, Barly Haliem)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Polemik Baru, Ruangguru Ternyata Perusahaan Asing dari Singapura? 

Video 19 Napi Provokator Rusuh Lapas Manado Dipindah ke Nusakambangan

Update Corona di Cilacap 22 April: Pasien Positif bertambah 2 Orang, PDP meninggal bertambah 3 Orang

Perampok Satroni Minimarket Saat Ada Penerapan PSBB, Dua Karyawan Disekap

Kaum Muda NU Ciptakan Ventilator Darurat Bersertifikat Internasional, P2N: Bisa Diproduksi Massal

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved