Berita Nasional
99,99 Persen Saham Ruangguru Dimiliki Perusahaan Asing Beralamat di Singapura
Ruangguru menjadi polemik setelah menjadi mitra pelatiha kartu prakerja. mayoritas saham ruangguru dimiliki perusahaan asing asal singapura
“Kami berencana menyalurkan 325 juta dollar AS untuk startup Asia Tenggara, untuk perusahaan tahap awal (seed stage) maupun tahap lanjutan (growth stage),” tulis Willson, Desember 2019.
Di luar nama Willson, ada nama Ashish Saboo yang tercatat menjabat komisaris Ruang Raya.
Dia merupakan Managing Director General Atlantic (GA) untuk Indonesia.
Pria berkewarganegaraan India ini boleh dibilang sudah tak asing dengan Indonesia.
Sebelum bergabung dengan GA, Saboo menjabat Direktur Pengembangan Bisnis CT Corpora, grup usaha milik Chairul Tandjung, selama 12 tahun.
Dia juga sempat menjabat Executive Director Pricewaterhouse Coopers (PwC) Jakarta.
GA adalah sebuah firma pemodal swasta (private equity) yang berbasis di New York, Amerika Serikat.
Tahun lalu, bersama East Ventures dan GGV Capital asal Amerika, GA membenamkan 150 juta dollar AS ke Ruangguru.
Nama terakhir yang duduk di komisaris Ruang Raya adalah Seah Kian Wee.
Pria berkewarganegaraan Singapura ini merupakan Chief Executive Officer (CEO) dan Managing Director Uob Venture Management Pte Ltd (UOBVM).
Tahun 2017, UOBVM, anak usaha United Overseas Bank Limited Singapura, berinvestasi ke Ruangguru melalui pendanaan Seri B, tanpa menyebutkan nilainya.
Namun, berdasarkan berita Dealstreet Asia yang dikutip oleh Tech In Asia, UOBVM membenamkan dana sekitar 7 juta dollar AS hingga 8 juta dollar AS ke Ruangguru. (Abdul Basith, Asnil Bambani Amri, Barly Haliem)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Polemik Baru, Ruangguru Ternyata Perusahaan Asing dari Singapura?
• Video 19 Napi Provokator Rusuh Lapas Manado Dipindah ke Nusakambangan
• Update Corona di Cilacap 22 April: Pasien Positif bertambah 2 Orang, PDP meninggal bertambah 3 Orang
• Perampok Satroni Minimarket Saat Ada Penerapan PSBB, Dua Karyawan Disekap
• Kaum Muda NU Ciptakan Ventilator Darurat Bersertifikat Internasional, P2N: Bisa Diproduksi Massal