Virus Corona Jateng
Ada Lebih 1.500-an Warga Jateng Alumni Ijtima Ulama di Gowa, Ganjar: Tolong Melapor, Bantu Kami
Diperkirakan ada 1.500-an warga jateng alumni ijtima ulama di gowa, gubernur jateng ganjar pranowo meminta mereka sadar diri dan melapor
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: yayan isro roziki
"Untuk yang lain, tolong jujur, tolong cerita, kalau diam diam akan bahaya, jujur itu penting. Kalau perlu sekarang ngacung yang dari Gowa. Tolong dengan kesadaran diri untuk melapor. Bantu kami."
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Medio Maret, sejumlah warga Jawa Tengah berangkat ke Gowa Sulawesi Selatan untuk mengikuti Ijtima Ulama Jamaah Tabligh Dunia Zona Asia.
Namun, pemerintah setempat membatalkan acara yang berlangsung di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Meski begitu, sejumlah peserta sudah terlanjur tiba di lokasi dan berkumpul, termasuk peserta dari luar negeri.
Pemerintah setempat sempat mengisolasi sejumlah peserta karena diketahui memiliki suhu tubuh tinggi dan mengalami gejala Covid-19.
Badan Kesatuan Bangsa Politik (Bakesbangpol) Jateng mencatat ada sekitar seribu lebih warga provinsi ini yang ikut acara tersebut.
• Peserta Itjima Ulama Asal Cilacap Sudah Jalani Rapid Test, Dinkes: Total Ada 15 Orang
• Larangan Mudik, Angkutan Penumpang - Kendaraan Pribadi Dilarang Keluar Zona Merah, Ngeyel Disanksi!
• Satu Keluarga Berlumuran Darah Merayap di Tengah Malam, Korban Pembacokan Brutal, Balita Selamat
• Masjid Agung Darussalam Purbalingga Tetap Gelar Salat Tarawih Berjamaah, Takmir: Tidak untuk Umum
Mereka pun diminta karantina mandiri di rumah dengan status orang dalam pemantauan (ODP).
Akhir-akhir ini, alumni ijtima dunia tersebut terindikasi positif Covid-19 setelah melakukan rapid test.
Beberapa juga sudah dinyatakan positif setelah pemeriksaan lanjutan dengan PCR.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, melalui keterangan tertulis, menegaskan agar warga Jateng yang baru mengikuti acara tersebut untuk jujur dan segera melapor.
Hal tersebut mengingat tingginya kasus penularan Covid-19 dari klaster tersebut.
"Mereka telah pulang dan ada data yang diberikan ke kami untuk selanjutnya mereka akan dites."
"Untuk yang lain, tolong jujur, tolong cerita, kalau diam diam akan bahaya, jujur itu penting."
"Kalau perlu sekarang ngacung yang dari Gowa. Tolong dengan kesadaran diri untuk melapor. Bantu kami," katanya.
Untuk pelaporan, Ganjar mengatakan bisa kepada rumah sakit, dinas kesehatan, kelurahan atau minimal RT/RW yang terdekat.
Namun cara yang paling aman adalah menggunakan media sosial ataupun WhatsApp atau SMS.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, kepada Tribunjateng.com menuturkan banyak warga Jateng yang mengikuti acara ijtima dunia tersebut.
"Data secara pasti jumlahnya belum tahu. Karena ini kami terus melakukan pendataan."
"Karena itu, masyarakat harus jujur. Diperkirakan ada sekitar 1.500 orang dari Jateng," jelasnya.
Menurut laporan yang diterimanya dari kabupaten/kota, alumni ijtima yang paling banyak dinyatakan positif yakni dari Wonosobo, dengan jumlah 11 orang.
Lalu, 11 orang itu telah melakukan kontak dengan keluarga. Kemudian, ada 4 anggota keluarga yang terpapar dan dinyatakan positif corona.
Penetapan status itu dilakukan berdasarkan pemeriksaan PCR, bukan rapid test.
"Jadi masyarakat dari Gowa itu menularkan keluarganya. Mereka itu klaster Gowa. Menularkan pada yang lain artinya ada penularan lokal transmission," jelas Yulianto.
Sehingga, peserta yang telah dinyatakan positif ada sekitar 26 orang. Yakni 11 orang dari Banjarnegara, 11 dari Wonosobo, 2 Klaten dan 2 dari Solo.
Selain itu satu orang dari Karanganyar yang telah dinyatakan positif, telah meninggal dunia.
Pemprov telah meminta kabupaten/kota untuk melakukan penelusuran atau tracing siapa saja yang melakukan kontak erat dengan pasien klaster Gowa tersebut.(mam)
• Fakta Ricuh Pembagian Sembako di Cibinong, Warga Termakan Hoaks hingga Bupati Tegur Baznas
• Dewan Liga Serie A Italia Sepakat Kompetisi Kembali Bergulir, 6 Klub Bersikeras Menolak
• CEO Ruang Guru Mundur Jadi Stafsus Presiden Jokowi Setelah Tarif Pelatihan Kartu Prakerja Disorot
• Sembuh! Balita Positif Corona di Purbalingga, Awal Diajak Nenek ke Jakarta