Berita Banjarnegara

Dampak Baik Virus Corona: Budaya Cuci Tangan Akhirnya Dengan Sabun Akhirnya Terbentuk

Pandemi Covid-19 telah melahirkan dampak negatif besar di berbagai sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Tetapi bukan sisi buruk saja yang ditimbulkan

Penulis: khoirul muzaki | Editor: Rival Almanaf
TRibunbanyumas.com/ Khoirul Muzaki
Peneliti kebencanaan sekaligus Anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) Dr. Tuswadi 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Pandemi Covid-19 telah melahirkan dampak negatif besar di berbagai sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Tetapi bukan sisi buruk saja yang ditimbulkan, hingga mengutuk keadaan.

Pandemi bisa jadi awal lahirnya masyarakat dengan peradaban baru yang lebih baik. Iya, di luar sisi negatifnya, pandemi Corona memberi banyak hikmah positif bagi masyarakat.

Di antara hikmah itu, pandemi melahirkan budaya baru yang masif berupa kebiasaan cuci tangan dengan sabun. Kebiasaan hidup bersih sudah lama dikampanyekan sebenarnya, oleh pemerintah maupun pegiat lingkungan jauh sebelum pandemi. Tetapi imbauan itu kurang mendapat respon dari masyarakat.

Pandemi lah yang akhirnya menjadi pelecut bagi masyarakat untuk mengubah kebiasaannya.

Peneliti kebencanaan sekaligus Anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) Dr Tuswadi mengatakan, kebiasaan baru yang lahir di masa pendemi ini tak boleh disiakan.

Dari Hasil Tracing, Begini Kronologi Tertularnya Puluhan Tenaga Kesehatan RSUP dr Kariadi Semarang

Viral Tenaga Medis di Banjarnegara Parodikan Kera Sakti di RS, Ternyata ada Pesan Terkait Corona

Bergelantungan di Kabel SUTET dan Terjun dari Ketinggian 15 Meter, Bocah Asal Tangerang Selamat

Ada 120 Positif Corona, Pemerintah Kota Semarang Belum Berencana Lakukan PSBB, Begini Alasannya

Ini justru bisa menjadi momentum bagi bangsa untuk membangun generasi baru yang menjadikan perilaku bersih sebagai pola hidup yang melekat.

"Bahkan, menjadi karakter hidup berbangsa ke depan,"katanya

Sayang ketika pendemi berakhir nanti, kebiasaan baru itu akan ikut hilang.
Menurut Dr. Tus, sapaan akrab Tuswadi, praktik hidup bersih dengan rajin cuci tangan menggunakan sabun ini harus berlanjut. Karenanya, kebiasaan itu harus dikelola, dipupuk, dan diedukasikan secara terus menerus secara terpola rapi, terstruktur, dan berkelanjutan.

Ancaman serangan virus dan kuman akan terus ada di masa mendatang. Sehingga kebiasaan itu mestinya tidak putus tengah jalan.

“Diharapkan akan dapat melahirkan generasi baru yang nantinya menyelamatkan Indonesia dari dampak serangan kuman dan virus pada masa mendatang,” kata Tus yang juga Direktur Politeknik Banjarnegara ini.

Tus melihat, kini, di banyak tempat, baik fasilitas umum maupun rumah penduduk terpasang sarana cuci tangan lengkap dengan sabun.

Kisah Pak Guru Avan Keliling Mengajar ke Rumah-rumah Siswanya Saat Pandemi Corona

Sukses Diuji Coba ke Monyet, Obat Covid-19 Siap Dicoba Manusia?

Kabar Baik Satu Pasien Positif Corona di RSUD Kardinah Tegal Dinyatakan Sembuh

Viral Video Bupati Naik Bak Terbuka Bawa Peti Mati Sosialisasi Pencegahan Corona, Begini Sosoknya

Padahal, sebelum wabah Covid-19 muncul, secara umum masyarakat Indonesia tidak terbiasa mencuci tangan. Mereka umumnya mencuci tangan hanya pada saat-saat tertentu yang menjadi keharusan. Semisal sehabis buang air besar, setelah makan, atau seusai memegang barang kotor.
Itu pun belum tentu mereka menggunakan sabun.

Buruknya perilaku hidup masyarakat serta generasi yang abai terhadap kebersihan diri tersebut, menurut Tus, berkontribusi terhadap mudahnya penyebaran virus dan kuman di Indonesia, termasuk Covid-19.

Padahal, seperti dikemukakan sejumlah ahli, virus Corona bisa menyebar dari satu orang ke orang lain, di antaranya melalui tangan yang bersentuhan dengan droplet dari batuk atau bersin. Juga tangan yang terkontaminasi menyentuh mulut, hidung, atau mata sehingga virus bisa masuk ke dalam tubuh dan menyerang.

“Cuci tangan menjadi langkah sederhana namun penting guna mencegah penularan virus,”katanya

Caption
Peneliti kebencanaan sekaligus Anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) Dr. Tuswadi

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved