Berita Semarang

Bukan 46 Orang, Berikut Klarifikasi RSUP dr Kariadi Terkait Tenaga Medis Positif Virus Corona

RSUP dr Kariadi Semarang memberikan klarifikasi, ternyata bukan 46 tenaga medis yang positif virus corona, melainkan hanya 34. ada kesalahan hitung

"Setelah ditelusuri ternyata ada yang 2 nama, lalu ada keluarga yang juga ikut diperiksa dalam satu rangkaian. Jadi, yang benar adalah 34 pegawai yang positif."

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Beredarnya kabar 46 tenaga medis RSUP dr Kariadi Semarang yang positif virus corona, menyita perhatian masyarakat luas.

Belakangan, RSUP dr Kariadi Semarang merevisi jumlah tenaga medis yang terinfeksi virus corona (Covid-19).

Dalam klarifikasinya, RSUP dr Kariadi Semarang menyebut, ada kesalahan data terkait tenaga medis RSUP dr Kariadi Semarang yang dinyatakan positif virus corona.

Hal ini disampaikan Direktur Utama, dr Agus Suryanto. Menurutnya, berdasarkan pemeriksaan pada tanggal 14 April 2020, tenaga medis atau pegawai medis yang positif virus corona berjumlah 34 orang.

"Setelah ditelusuri ternyata ada yang 2 nama, lalu ada keluarga yang juga ikut diperiksa dalam satu rangkaian.

Jadi, yang benar adalah 34 pegawai yang positif," ungkap dr Agus Suryanto, Jumat (17/4/2020).

Ganjar Kaget 46 Tenaga Medis RSUP Kariadi Postif Virus Corona: Lho Kok Banyak Amat Jumlahnya

Kisah Warga Sekampung di Grobogan Jadi ODP, Gara-gara Satpam Bagi Nasi Bancakan, Tunggu Rapid Test

Lagi, Perawat RSUP Kariadi PDP Virus Corona Meninggal, PPNI: Semoga Tak Ada Penolakan Jenazah

Viral Tenaga Medis di Banjarnegara Parodikan Kera Sakti di RS, Ternyata ada Pesan Terkait Corona

Dia bersyukur, tenaga medis yang dinyatakan positif tanpa gejala.

Untuk komposisi tenaga kesehatan yang dinyatakan positif yakni, 4 dokter spesialis bedah syaraf.

Untuk dokter spesialis lain yakni, 1 dokter spesialis penyakit dalam, dan 1 dokter anak.

"Kemudian Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) ada 24 orang dan yang paling mencolok adalah 15 PPDS bedah."

"Untuk yang nondokter ada 2 fisioterapis, 1 tenaga administrasi, dan 1 tenaga perawat," ungkapnya.

Dia menuturkan, terdapat lonjakan tinggi di kelompok dokter bedah termasuk PPDS bedah yakni jumlah 15.

"Bukan 16 yang seperti diberitakan. Yakni jumlahnya 16 dokter PPDS dokter bedah dan 4 dokter syaraf. Untuk mencolok yang kedua ada di 5 PPDS Obstretri," ungkapnya.

Dari perkembangan rumah sakit setelah dilakukan penelusuran terhadap kejadian tersebut, peningkatan itu menurut dr Agus terjadi di beberapa locus.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved