Berita Purbalingga
BLK Purbalingga Produksi Masker, Kalau Desa Butuh Bisa Minta, Ini Syaratnya
Mereka memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) Purbalingga untuk dijadikan tempat memproduksi masker dan APD.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Kebutuhan masker dan Alat Pelindung Diri (APD) masih tinggi hingga saat ini.
Terlebih kondisi penyebaran wabah virus corona belum ada tanda-tanda usai.
Kondisi tersebut menyentuh hati relawan lintas komunitas beserta para mantan peserta pelatihan menjahit yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Purbalingga untuk memproduksi dalam jumlah besar.
• Ketersediaan Pangan Aman, Bulan Ini Petani Cilacap Masuki Puncak Panen Padi
• Jam Layanan Diperpendek, Buat Baru Maupun Perpanjangan SIM di Polres Cilacap
• Sopir Penabrak H Supono Mustajab Tertangkap, Bersembunyi di Banjarnegara, Keluarga Tolak Berdamai
• Sagimin Pulang ke Sumpiuh Banyumas, 18 Hari Jalani Isolasi Akibat Corona, Ini Cerita Bahagianya
Mereka memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) Purbalingga untuk dijadikan tempat memproduksi masker dan APD.
Yuti Faizal, relawan dari lintas komunitas sengaja bergabung untuk membantu sesama.
Dirinya memiliki tugas melipat kain masker.
“Dalam setengah hari, sedikitnya 250 kain bahan masker saya buat lipatan dengan setrika panas,” jelasnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (3/4/2020).
Sementara mantan peserta pelatihan menjahit, Ida Fiarni datang kembali untuk memproduksi masker.
Dirinya tidak mempermasalahkan, meski jam kerjanya dimulai dari pukul 08.00 hingga pukul 19.00 melebihi ketentuan Undang-undang Ketenagakerjaan.
"Tidak ada paksaan, saya kerja sampai malam ini hanya karena untuk memenuhi permintaan masyarakat terhadap masker."
"Kasihan, banyak masyarakat yang membutuhkan masker, tapi sulit didapat di pasaran,” tuturnya.
Sementara itu Kepala BLK Purbalingga, Hasan Nurudin menjelaskan, Menteri Tenaga Kerja (Menaker) menginstruksikan agar seluruh kegiatan pelatihan dihentikan sementara.
Pasca itu, diharapkan BLK dapat dijadikan tempat memproduksi masker dan APD.
"Kami mendapatkan instruksi untuk seluruh pelatihan harus berhenti dan seluruh peserta pelatihan menjahit bisa dimanfaatkan untuk menjahit masker," jelasnya.
Menurutnya, setiap hari para relawan di BLK Purbalingga ini mampu memproduksi paling sedikitnya 1.000 masker.
Selain dikerjakan di BLK, mantan peserta pelatihan menjahit juga dapat mengerjakan di rumah masing-masing.
Masker tersebut akan dibagikan gratis.
Pihaknya mempersilakan semua desa untuk mengajukan permintaan masker dengan ketentuan mengirim surat ke BLK.
"Maskernya gratis, silakan pihak desa yang membutuhkan segera bersurat ke kami."
"Prosedur ini sengaja diterapkan untuk menghindari jangan sampai masker ini diberikan gratis dari pemerintah, tapi malah dijual,” tukasnya.
Apa yang dilakukan tersebut juga atas dukungan Pemkab Purbalingga.
"Pada pandemi virus corona ini memang menjadikan masker sulit didapat di pasaran."
"Oleh karenanya pemerintah bersama BLK, dan relawan untuk membuat masker sebanyak-banyaknya."
"Setelah jadi, dapat didistribusikan kepada desa-desa yang membutuhkan masker dari pemerintah,” tutur Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi. (Rahdyan Trijoko Pamungkas)
• Janji Bupati Banjarnegara Kepada Perantau, Melindungi Mereka Agar Tidak Diusir Apalagi Dikucilkan
• Sedih Saksikan Insiden Pemakaman Pasien Virus Corona, Ahmad Tohari: Bukan Watak Orang Banyumas
• Achmad Husein Minta Maaf: Saya Terlambat Edukasi Warga Banyumas, Kondisi Jenazah Pasien Corona
• Kisah Pasien Sembuh Virus Corona di Banyumas, Bupati Ajak Berpelukan Hingga Makan Kue Bersama