Berita Internasional
300 Warga Iran Meninggal Keracunan Metanol, Dianggap Bisa Obati Virus Corona
Sekira 300 orang meninggal karena kurangnya pengetahuan tentang obat untuk mengurangi gejala virus corona di tubuh.
Selain di Khuzestan dan Shiraz, otoritas juga melaporkan kasus keracunan di Karaj dan Yazd.
Selain hampir 300 orang tewas, 1.000 lainnya keracunan.
Dr Hoseein Hassanian, penasihat Kementerian Kesehatan Iran mengatakan, negara lain mungkin hanya berjibaku dengan wabah Covid-19.
"Tetapi di sini, kami bertarung di dua medan. Kami harus merawat orang yang keracunan dan juga pasien virus," keluhnya.
Jika dicampur ke dalam minuman, metanol tidak bisa dicium atau dirasakan.
Tapi jika diminum, dampaknya adalah kegagalan organ dan kerusakan otak.
Orang yang mengonsumsi cairan itu bisa mengalami gejala seperti rasa sakit di dada, kebutaan, muntah, hingga berujung pada koma.
"Sayangnya di sejumlah tempat seperti Fars dan Khuzestan, kematian karena cairan itu melebihi jumlah korban meninggal karena virus corona," kata dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dikira Bisa Obati Virus Corona, Hampir 300 Orang di Iran Tewas Minum Metanol"
• Jam Malam Diberlakukan Hari Ini, Kapolresta Banyumas: Mulai Pukul 22.00 Hingga Subuh
• ODP Virus Corona Menurun di Banyumas, Ini Data Lengkap Update Senin 30 Maret
• 13 Desa di Banyumas Sudah Jalankan Local Lockdown, Berikut Daftarnya
• Jangan Mudik! Makin Masif Dikampanyekan Pemprov Jateng, Ganjar: Ini Demi Keluarga Tercinta