Teror Virus Corona
Pangeran Charles Putra Mahkota Kerajaan Inggris Positif Virus Corona, Karantina di Skotlandia
Pangeran Charles Putra Mahkota Kerajaan Inggris Positif Virus Corona, Karantina di Skotlandia
PM dari Partai Konservatif itu mengatakan, warga baru boleh keluar jika ada keperluan yang sangat mendesak, seperti membeli kebutuhan pokok atau berobat.
"Anda tak boleh bertemu teman. Jika teman Anda mengajak, Anda harus menjawab 'tidak'," ujar Johnson. Dia juga melarang kunjungan ke anggota keluarga lainnya.
Wali Kota Italia Ancam Warga dengan Semburan Api
Kasus kematian akibat virus corona di Italia sudah dua kali lipat dari kematian di China.
Di China, dilaporkan 3.281 pasien meninggal karena penyakit Covid-19, sedangkan di Italia tercatat 6.820 pasien meninggal.
Meski begitu, warga di Italia masih banyak yang membandel dan melanggar aturan lockdown. Jengkel dengan hal itu, wali kota di Italia mengerahkan polisi dan mengancam warganya dengan semburan api, bagi yang tetap ngeyel keluar rumah.
Secara resmi, Pemerintah Italia juga mengecam warga yang melanggar aturan lockdown selama masa penanganan wabah virus corona.
• Saya Legowo Demi Keselamatan Orang Banyak, Hajatan Penikahan Berhenti Seketika di Kesugihan Cilacap
Hingga kini, Negeri Pizza itu telah mengonfirmasi 69.176 kasus positif corona.
Italia memiliki angka infeksi Covid-19 terbesar kedua di dunia setelah China yang mencatat 81.218 kasus sejak Desember 2019.
Meski kasus penyakit Covid-19 di negara itu terbilang sangat tinggi, hingga saat ini masyarakat di Italia masih saja banyak yang menyepelekan imbauan untuk tetap tinggal di rumah.
Imbauan ini disampaikan agar menghindarkan masyarakat dari virus yang bisa didapat dengan melakukan interaksi fisik dengan orang lain.
Pemerintah tak henti-hentinya menyampaikan imbauan.
• Bikin Sendiri Cairan Disinfektan dari Pemutih Pakaian atau Pembersih Lantai. Yuk, Simak Caranya
Menyepelekan
Namun, banyak warga Italia yang tak mematuhinya. Dilansir dari The Independent, Selasa (24/3/2020), banyak warga Italia justru masih beraktivitas di luar rumah, seperti memotong rambut dan bermain tenis meja.
Kementerian Dalam Negeri Italia mencatat sudah lebih dari 100.000 warga yang semestinya menjalani karantina justru melanggar aturan dengan beraktivitas di luar rumah.