Berita Viral
Kisah Sumari Kepala Ruang Isolasi Corona yang Sempat Diminta Keluarganya Pindah, "Ini Tugas Negara"
KIsah seorang kepala ruang isolasi RSUP Sanglah viral di media sosial setelah diunggah akun instagram rumah sakit tersebut.
TRIBUNBANYUMAS.COM - KIsah seorang kepala ruang isolasi RSUP Sanglah viral di media sosial setelah diunggah akun instagram rumah sakit tersebut.
Ia menceritakan bagaimana keluarganya meminta untuk pindah saat virus corona mulai merebak di Indonesia.
Seperti diketahui Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar merupakan salah satu rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien virus corona atau Covid-19.
Di rumah sakit ini, baik pasien yang memiliki gejala mirip Covid-19 hingga yang positif akan diisolasi di ruang Nusa Indah.
Ada 18 ruangan di Nusa Indah untuk merawat para pasien terkait Covid-19.
Gusti Putu Rai Sumiari, Kepala Ruang Isolasi Nusa Indah RSUP Sanglah menceritakan bagaimana menjadi tenaga kesehatan di tempat isolasi penyakit menular ini.
• Hampir Semua Kelurahan di DKI Jakarta Memiliki Pasien yang Terinfeksi Virus Corona, Simak Daftarnya
• Bukan Corona, Hantavirus Jadi Pembunuh Baru di China, Simak Bagaimana Penyebarannya
• Simak Jadwal Acara TV Rabu 25 Maret 2020 di Stasiun Trans TV, SCTV, RCTI, GTV, Indosiar dan ANTV.
• Sempat Terkatung-katung Karena Ditolak, Kini PDP Corona Sudah Dirawat di RS Rujukan Purbalingga
Sumiari yang sudah 8 tahun bertugas di ruangan ini mengaku sempat diminta suaminya untuk pindah.
Keluarga terdekatnya merasa khawatir ia akan tertular penyakit saat bertugas di ruang Nusa Indah.
"Semua keluarga takut, bahkan suami saya sempat meminta pindah dari Nusa Indah," cerita Sumiari, dalam video yang diunggah di akun instagram resmi RSUP Sanglah, Selasa (24/3/2020).
Ia kemudian menjelaskan dengan sabar bahwa ia dibekali prosedur-prosedur untuk mencegah penularan.
Juga dibekali alat pelindung diri (APD) untuk mencegah penularan tersebut.
Sebelum pulang, tenaga kesehatan di Nusa Indah diwajibkan untuk mengganti semua pakaiannya dan mandi.
"Sukurlah keluarga mengerti setelah diberi penjelasan."
"Ini adalah tugas Negara dan kami mencintai profesi kami," kata dia.
Hal yang sama diungkapkan I Gede Ketut Sajinadiyasa, dokter spesialis paru di ruang isolasi Nusa Indah.