Berita Regional
Rekonstruksi Pembunuhan Siswi SMP: Setelah Mati, Ayah Ambil Kembali Uang yang Diberikan
Budi Rahmat (45), tersangka kasus pembunuhan anak kandungnya sendiri DS (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang tewas di gorong-gorong.
TRIBUNBANYUMAS.COM, TASIKMALAYA - Budi Rahmat (45), tersangka kasus pembunuhan anak kandungnya sendiri DS (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang tewas di gorong-gorong diketahui mengambil kembali uang Rp 300.000 yang pernah diberikan kepada korban.
Tersangka kemudian mengikat mayat anaknya di pinggir jalan dengan seutas kabel saat akan disembunyikan di gorong-gorong sekolah korban.
Hal itu terungkap saat reka ulang adegan kasus pembunuhan DS di lokasi kejadian pertama sebuah rumah kosong di Jalan Laswi Kota Tasikmalaya, Kamis (12/3/2020).
"Rekonstruksi ini untuk mencocokan hasil penyelidikan dalam berkas perkara dengan reka adegan sesungguhnya saat kejadian," terang Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto, kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis siang.
• Ini Dia Alpukat Aligator Asal Blitar, Dua Kilo Per Buah dan Harganya Fantastis
• Desa-desa di Purbalingga Digelontor Dana Desa Ratusan Miliar Rupiah, Ada Beberapa Desa Bermasalah
• Kekurangan Modal Nikah, Pemuda Ini Justru Nyamar Jadi Polisi Gadungan untuk Peras dan Perkosa Gadis
• WHO Umumkan Virus Corona Sebagai Pandemi Setelah Infeksi 121 Ribu Orang, Begini Cara untuk Mencegah
Seluruh reka adegan itu mencocokan saat awal kejadian korban mendatangi tempat kerja ayahnya sepulang sekolah memakai angkutan umum, Kamis (23/1/2020) sore.
Setibanya di tempat kerja pelaku yaitu salah satu rumah makan Jalan Laswi Kota Tasikmalaya, korban bertemu dengan ayahnya dan meminta uang untuk study tour sekolahnya ke Bandung sebesar Rp 400.000.
Pelaku sempat berupaya memberikan uang kepada korban Rp 200.000 dan meminjam kepada bosnya Rp 100.000.
"Karena korban merasa pemberian uang ayahnya kurang, korban dibawa ke rumah kosong dan sempat cek cok dengan pelaku. Lokasi rumah kosong itu dekat dengan tempat kerja pelaku sekaligus TKP pembunuhan terjadi," tambah Anom.
Anom menambahkan, pelaku mengaku setelah cekcok bersama anaknya itu emosi dan kesal mencekik korban sampai meninggal.
Setelah diketahui meninggal, pelaku sempat membiarkan mayat anaknya di sebuah ruangan kamar rumah kosong tersebut untuk kembali bekerja sekitar pukul 16.00 WIB Kamis (23/1/2020) sore.
Seusai selesai bekerja sekitar pukul 21.00 WIB di hari yang sama, pelaku kembali ke TKP untuk menyembunyikan mayat anaknya di gorong-gorong sekolahnya SMPN 6 Tasikmalaya dengan cara dibonceng sembari diikat memakai motornya.
• Simak Video Viral Dangdutan di Tengah Pemakaman, Begini Kata Penjaga Makam
• Gegara Medsos, Va Kena Tipu Rp 85 Juta, Polres Purbalingga: Foto Syurnya Juga Tersebar
• Cristiano Ronaldo Diisolasi Karena Virus Corona, Bagaimana Kelanjutan Liga Champions Juve vs Lyon?
• Artis Jennifer Dunn Akui Dapat Mobil Alphard dari Adik Mantan Gubernur Banten Karena Kerja Malam
"Tujuan pelaku menyembunyikan mayat anaknya di gorong-gorong sekolahnya supaya dikira bahwa kematian anaknya karena kecelakaan," tambah Anom.
Diberitakan sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota berhasil mengungkap kasus pembunuhan DS (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang diketahui tewas di gorong-gorong sekolahnya pada Senin (27/1/2020) lalu.
Pelaku merupakan ayah kandungnya sendiri dengan cara mencekik korban sampai tewas karena kesal dimintai uang oleh korban untuk biaya study tour sekolahnya.
Sampai akhirnya mayat DS, ditemukan membusuk di dalam gorong-gorong sekolahnya setelah dibunuh oleh ayah kandungnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Reka Ulang Pembunuhan Siswi SMP Tasikmalaya: Ayah Ambil Kembali Uang Study Tour Setelah Bunuh Anaknya",