Berita Resep Nusantara

Resep Hari Ini, Mendoan Khas Banyumas, Dimasak Setengah Matang Sesuai Namanya

Hidangan khas Banyumas ini, meskipun cita rasanya sama dengan tempe, tapi lebih tipis dengan ketebalan bahan mentah sekira 3 inci.

Editor: deni setiawan
KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN
Mendoan menjadi salah satu menu makanan yang dijajakan di Pasar Pinggir Alas, Desa Kebumen, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Makanan khas Banyumas yang satu ini sudah ada sejak bahkan lebih dari seabad yang lalu.

Bahkan belum lama ini, Pemkab Banyumas telah mengusulkan mendoan menjadi warisan budaya tak benda 2020.

Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Banyumas, Deskart Sotyo Djatmiko menjelaskan, mendoan adalah makanan olahan dari fermentasi atau peragian kacang kedelai (soybean cake).

ZI Buka Suara, Pelantikan Perangkat Desa Bertarif di Purbalingga, Terjadi Juga di Cipawon Bukateja

Desa Sumingkir Jadi Exit Tol Cilacap, Kades: Terdampak Cuma di Dusun Kedung Banteng Selatan

Laga Perdana Persijap Jepara, Widyantoro Urai Strategi Hadapi Tiga Jadwal Awal yang Padat

Lalu dilumuri dengan bumbu dan tepung, kemudian digoreng sebentar dalam minyak panas (mendidih).

Akan semakin nikmat, ketika tempe mendoan disajikan panas-panas ditemani cabe rawit hijau dan atau sambal kecap manis.

"Sebagaimana tempe yang cenderung menjadi lauk makan, mendoan lebih sebagai makanan ringan," jelas Sotyo Djatmiko seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (11/3/2020).

Hidangan ini berasal dari Banyumas, meskipun cita rasanya sama dengan tempe, tapi lebih tipis dengan ketebalan bahan mentah sekira 3 inci.

Berbeda dengan tempe lain, mendoan ini dimasak setengah matang.

Nama mendoan juga berasal dari teknik masaknya.

Dalam bahasa Jawa Banyumas mendo memiliki arti setengah matang.

Maka mendoan adalah asli Banyumas ditilik dari cara membuat dan memasaknya, serta penamaan bahasanya.

Mendoan digoreng setengah matang karena dahulu dibuat sebagai olahan cepat saji.

Hal ini bertujuan untuk mempersingkat waktu pembuatan.

Pelatih PSCS Cilacap Sebut Mental Pemain Bisa Tidak Stabil Karena Perjalanan Jauh, Ini Alasannya

ZI Buka Suara, Pelantikan Perangkat Desa Bertarif di Purbalingga, Terjadi Juga di Cipawon Bukateja

Tiga Desa di Kecamatan Jeruklegi Bakal Dilintasi Tol Pejagan-Cilacap, Exit Tol di Sumingkir

Mendoan muncul bersamaan dengan tempe yang merupakan makanan berbahan baku kedelai yang banyak tumbuh di sekitar Asia Tengah wilayah China dan Indocina.

Lalu kedelai dibawa oleh masyarakat Asia Tengah ketika bermigrasi ke tenggara.

Makanan ini bukan sekadar kudapan nikmat untuk menemani minum teh, tetapi juga sebagai ujung tombak pariwisata Kabupaten Banyumas.

"Kalau sebagai makanan masyarakat umum sudah sejak lama, tapi mulai menjadi komoditas ekonomis dan dikelola secara komersial dalam dunia kepariwisataan sejak awal 1960," jelas Djatmiko.

Hal ini bersamaan dengan munculnya pusat oleh-oleh sawangan dan kripik Nyoya Sutrisno yang mengolah bentuk lain dari mendoan yang kering atau disebut dengan nama kripik.

Bahkan nama mendoan dan kripik sebagai makanan serumpun telah menjadi lambang semangat gerakan sosial masyarakat di Banyumas.

"Orang Banyumas bisa diumpamakan seperti mendoan yang lemas fleksibel mudah menyesuaikan diri.

Namun, dalam keadaan yang mendesak bisa menjadi kaku seperti kripik yang bila diajak berselisih ibarat mau diajak remuk bersama," papar Djatmiko.

Ia mengaitkan jika orang Banyumas zaman dulu banyak yang menjadi tokoh di dunia diplomasi dan kemiliteran.

Seperti Jenderal Soedirman, Soesilo Soedarman, Soepardjo Reostam, dan lain-lain.

Resep Hari Ini, Rutin Minum Susu Kunyit Bisa Cegah Pertumbuhan Kanker, Begini Cara Mudah Bikinnya

Anak Lahir di RS Emanuel Bisa Urus Akta Kelahiran, Tak Perlu Lagi ke Dindukcapil Banjarnegara

Pelantikan Perangkat Desa Bertarif, Capai Rp 80 Juta, Polres Purbalingga: Sisa Uang di Laci Kades

Cara Mengolahnya

Mendoan, tempe goreng setengah matang yang membuat ketagihan ini bisa kamu buat di dapur rumahmu.

Kamu perlu menyiapkan bahan dan peralatan yang sederhana untuk membuat sepiring mendoan.

Djatmiko pun menjelaskan bagaimana cara mudah membuat tempe mendoan.

Pertama siapkan kedelai lalu cuci, rebus, dan beri ragi.

Setelah itu bungkus dengan daun pisang.

"Diamkan sehari untuk berjamur, hingga menjadi tempe," Djatmiko.

Chef Stefu Santoso juga membagi tips dan cara membumbui mendoan.

Tempe mendoan bisa dibuat sendiri atau menggunakan tempe yang sudah jadi di pasaran untuk lebih ringkasnya.

"Kalau mendoan itu yang penting tempenya bisa diiris tipis, tetapi kadang sesuai selera aja bisa ada yang mau tebel juga," jelas President of Association of Culinary Professionals itu.

Bahan lain yang dibutuhkan untuk membuat mendoan selain tempe adalah adonan dari tepung serta bumbu dan minyak goreng.

Adonan tepung tidak terlalu kental alias agak encer.

Siapkan garam, lada, ketumbar, bawang putih, dan sedikit gula lalu ulek sampai lembut.

Masukkan bumbu tersebut ke dalam tepung dan air, aduk sampai rata.

Tambahkan potongan daun bawang.

Sementara untuk teknik menggorengnya, cukup sederhana.

Mendoan merupakan tempe goreng setengah matang, maka dari itu tidak perlu digoreng terlalu lama.

Langkah dalam menggoreng tempe, pertama kamu perlu memanaskan minyak.

Setelah minyak panas bisa masukan tempe yang sudah dilumuri adonan tepung, lalu goreng hingga setengah matang.

Tekstur tempe akan lemas dan sedikit lembek, tidak garing.

Rasa khas tempe akan berpadu dengan pas bersama rasa gurih dari ketumbar dan bawang putih.

Mendoan sangat nikmat saat disantap hangat-hangat bersama irisan cabai yang dicampur kecap manis. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Resep Membuat Tempe Mendoan Khas Banyumas"

Ini Cerita Kemoterapi Pertama Afifah di Yogyakarta, Bocah Penderita Hemangioma Asal Kroya Cilacap

Kisah Pesulap Asal Inggris di Semarang, Mau Ngisi Acara di Kapal Viking Sun, Tapi Malah Dilarang

Perjuangan Hidup Bayi di Batang, Kamar Bima Dipenuhi Tabung Oksigen, Divonis Derita Jantung Bocor

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved