Berita Banyumas
Angka Kecelakaan di Banyumas Tinggi, Polisi Jadikan Ojek Online Agen Keselamatan, Bagaimana Caranya?
Kapolresta Banyumas, Kombespol Whisnu Caraka menyampaikan jika angka kecelakaan di Banyumas cukup tinggi.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Rival Almanaf
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Kapolresta Banyumas, Kombespol Whisnu Caraka menyampaikan jika angka kecelakaan di Banyumas cukup tinggi.
Hal itu disampaikannya dalam acara Sosialisasi kepada para ojek online terkait keselamatan berkendara, pada Minggu (8/3/2020).
Bertempat di halaman depan kantor Satlantas Polresta Banyumas, Kapolresta menyampaikan jika sebagai upaya mengurangi dan meredam kecelakaan dilakukan sosialisasi tersebut.
Setelah melakukan sosialisasi barulah Kapolresta mengajak pada pengendara ojek online berjoget tik tok.
• Pemerintah Bagi Dua Klaster untuk Identifikasi Corona yakni Klaster Jakarta dan Bali
• Tukang Ojek Pengkolan, Kampung Rawa Bebek Bakal Heboh, Jono Pergokin Mas Pur Telponan sama Lola
• Mudik Gratis BUMN Dimulai 10 Maret, Begini Cara Mendaftarnya
Kapolresta mengatakan dari Januari hingga Februari 2020 angka kecelakaan di Banyumas bisa dikatakan menurun sekitar 10 persen.
"Korban meninggal pada Januari sekitar 28, sedangkan Februari sekitar 22 korban," ujar Kapolresta Banyumas, Kombespol Whisnu Caraka kepada TribunBanyumas.com, Minggu (8/3/2020).
Dikatakan bahwa kegiatan tersebut adalah bagian dari program dari Polda Jateng, yaitu Satu jam Bersama Elemen Masyarakat (Sebar Emas).
"Program ini di implementasikan dalam bentuk program Jangan Lagi Ada Kecelakaan Lalu Lintas untuk Orang Terkasih (Jaga Kasih).
Kapolresta mengatakan jika Ojek Online sebenarnya tidak terlalu besar dalam menyumbang angka kecelakaan.
• Hotel Tempat Karantina Pasien Corona di China Rubuh, Begini Kondisi Mas
• Jahe Merah Tembus Rp 100 Ribu Per Kilo Dampak Virus Corona
• Mayat Wanita Bertatto di Lembang Diduga Sebagai Anggota Geng Motor, begini Penjelasan Polisi
Akan tetapi mereka akan dijadikan pelopor, keselamatan berkendara karena mereka yang menyentuh masyarakat paling bawah.
Para ojek online diharapkan mampu mensosialisasikan kepada masyarakat supaya mengkampanyekan keselamatan berkendara.
"Tiap rabu malam kami mengajak berbagai elemen lain terkait dengan kecelakaan.
Rata-rata adalah faktor manusia, ada titik ketidaksadaran yang menyebabkan manusia mengalami kecelakaan," tandasnya.
• Pebalap Indonesia Mengungguli Catatan Waktu Juara Moto3 di Qatar
• Chord Kunci Gitar Lagu Jangan Pernah Selingkuh Angkasa
Namun demikian, Kapolresta mengatakan jika ada juga kecelakaan yang berasal dari pelanggaran.
Sehingga apapun bentuknya pelanggaran akan menjadi penyebab kecelakaan.
Rata-rata korban adalah berusia 30 tahun ke atas dan paling dominan adalah pengendara sepeda motor.
"Pelajar masih kurang dari itu, kebanyakan di atas 30 Tahunan," pungkasnya.(jti)
