Teror Virus Corona
Tim Viral Airborne RSUP Dr. Sardjito: Covid-19 Tak Mematikan, Lebih Bahaya Hoaks soal Virus Corona
Tim Viral Airborne RSUP Dr. Sardjito: Covid-19 Tak Mematikan, Lebih Bahaya Hoaks soal Virus Corona
Tim Viral Airborne RSUP Dr. Sardjito: Covid-19 Tak Mematikan, Lebih Bahaya Hoaks soal Virus Corona
TRIBUNBANYUMAS.COM - Penyebaran berita bohong (hoaks) seringkali lebih masif dan berbahaya ketimbang situasi yang sebenarnya.
Hal itu juga yang terjadi saat virus corona mewabah dan mulai menjangkiti Indonesia, setelah dua orang di Depok dinyatakan resmi terinfeksi virus dengan nama resmi Covid-19 ini.
Hoaks seringkali menimbulkan kepanikan di masyarakat, hingga tak jarang menjadi tak terkendali.
Ketua Tim Viral Airborne RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, Dr. Ika Trisnawati, M.Sc., Sp.PD-KP mengatakan masyarakat tak perlu panik menghadapi virus corona, karena sesungguhnya tak mematikan.
• Polemik Soal Virus Corona, KSP Tegaskan Presiden Pemegang Komando Crisis Center Covid-19
• PNS Ini Terjaring OTT, Tim Amankan 4 Kantong Berisi Uang Ratusan Juta Rupiah. Diduga Suap Perizinan
• Tanggul Sungai Jebol, Belasan Rumah Warga Sumpiuh Banyumas Terendam Banjir
• Arahan Ketum PDIP, Gibran Ketemu Risma di Warung Pecel Solo, Ngorek Program Wali Kota Surabaya
Ia menilai virus hoaks atau hoaks soal virus corona, lebih berbahaya daripada COvid-19.
Dr. Ika menyampaikan hal tersebut dalam kuliah mahasiswa Fakultas Farmasi UGM, Program Studi Profesi Apoteker bertema 'Tentang Corona Virus dan Penanganannya'.
Menurut Dr. Ika, virus corona pernah menjadi wabah dunia dengan tiga jenis yang dikenal selama ini, yaitu SARS-Cov, MERS-Cov dan Covid-19.
SARS muncul tahun 2002 di China dan Hongkong, kemudian MERS muncul tahun 2012 dan di akhir tahun 2019 menyusul Covid-19.
SARS-Cov jumlah kasusnya mencapai 8.098, meninggal dunia 774 orang dan Case Fatality Rate 9,6 persen.
• Pasien Asal Kaliajir Positif Corona, RSUD Margono Purwokerto Pastikan Hoaks, Ini Info Sebenarnya
MERS-Cov yang terjangkit lebih sedikit yaitu 2.494, tetapi angka kematian cukup tinggi 858 sehingga Case Fatality Ratenya 34,4 persen.
Sementera, Covid-19 tercatat per tanggal 1 Maret 2020 mencapai 87.137 kasus dengan jumlah kematian mencapai 2.981.
Angka kematian ini terlihat sangat tinggi, tetapi bila dibandingkan dengan jumlah kasusnya maka Case Fatality Rate-nya hanya 3,4 persen.
Untuk diketahui, Case Fatality Rate merupakan angka kematian yang disebabkan oleh penyakit tertentu pada periode waktu tertentu dibagi jumlah kasus dari penyakit tersebut.
• BREAKING NEWS: Jumlah Suspect Corona di Banyumas Bertambah Dua Orang di RSUD Margono Soekarjo
“Oleh karena itu, tidak usah terlalu panik, kita memiliki data atau bukti ilmiah. Artinya apa virus ini tidak mematikan, namun memang mudah menular," kata Dr. Ika seperti dikutip dari laman ugm.ac.id.