Teror Virus Corona
Sejumlah Pernyataan Pemerintah Dibantah Pasien Positif Virus Corona. Hoaks?
Sejumlah Pernyataan Pemerintah Dibantah Pasien Positif Virus Corona. Hoaks?
Melalui saluran telepon, Kompas mewawancarai pasien 2 yang sedang di ruang isolasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta, Selasa (3/3/2020) siang.
“Anak saya tidak kenal,” ucap pasien.
Pasien itu mengatakan, saat itu anaknya menjadi host dalam sebuah acara yang diselenggarakan di daerah Kemang.
• 10 Tahanan Goyang-goyang, Mobil Sat Tahti Polisi Terguling di Jalan. Begini Kondisi para Penumpang
Kebetulan, saat itu ada seorang perempuan WN Jepang di acara tersebut.
“Sehabis acara itu, besoknya, anak saya menggigil seperti demam."
"Sempat periksa bolak-balik ke dokter, enggak sembuh juga. Sampai akhirnya kami berdua memeriksakan diri ke RS di Depok itu,” ucap dia.
Setelah pasien buka suara, pihak Kemenkes pun mengaku tidak bisa memastikan apakah kasus 1 berteman dengan WN Jepang itu.
Hal ini disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto, yang belakangan juga ditunjuk pemerintah sebagai juru bicara penanganan corona.
• Pasien Asal Kaliajir Positif Corona, RSUD Margono Purwokerto Pastikan Hoaks, Ini Info Sebenarnya
Namun, Yurianto memastikan bahwa kasus 1 dan WN Jepang melakukan kontak jarak dekat (close contact) saat acara pesta dansa di Jakarta sehingga terjadi penularan virus.
"Yang benar adalah, yang kita yakini ada close contact. Apakah dia teman atau bukan, dalam party bisa saja ganti pasangan cepat," kata Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/3/2020).
Yurianto meyakini ada close contact karena WN Jepang yang dimaksud sempat menghadiri acara dansa di tempat dan waktu yang sama dengan kasus 1.
• Pasien RSUD Margono Soekarjo Purwokerto Positif Corona Hoaks, Begini Faktanya
Lalu tak lama setelah pesta dansa itu, WN Jepang kembali ke Malaysia dan dinyatakan positif corona.
"Nyatanya ada close contact. Kalau enggak, kan enggak ketularan," kata Yuri.
Yuri pun mengakui ada juga dugaan WN Jepang itu melakukan close contact dengan peserta dansa yang lain dan menularkan penyakitnya.
Oleh karena itu Kemenkes saat ini terus melakukan tracking terhadap 50 orang yang mengunjungi pesta dansa itu.
"Makanya kita lakukan tracing kontak," kata dia.
• Polemik Soal Virus Corona, KSP Tegaskan Presiden Pemegang Komando Crisis Center Covid-19