Teror Virus Corona

Pengamat Kebijakan Publik: Pemerintah Tak Punya Kebijakan yang Jelas soal Penanganan Virus Corona

Pengamat Kebijakan Publik: Pemerintah Tak Punya Kebijakan yang Jelas soal Penanganan Virus Corona

Tribunnews.com/Theresia Felisiani
Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio 

Pengamat Kebijakan Publik: Pemerintah Tak Punya Kebijakan yang Jelas soal Penanganan Virus Corona

TRIBUNBANYUMAS.COM - Wabah virus corona akhirnya menjangkiti Indonesia. Virus dengan nama resmi Covid-19 ini menjangkiti 2 warga di Tanah Air.

Konfirmasi Indonesia terjangkiti Covid-19 diumumkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Joko 'Jokowi' Widodo, Senin (2/3/2020).

Sebelumnya, Indonesia secara resmi mengumumkan negatif dari epidemi virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China, itu.

Namun, klaim ini diragukan oleh sejumlah negara tetangga, bahkan juga oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

BREAKING NEWS: Indonesia Konfirmasi Positif Virus Corona, Jokowi Umumkan Dua Warga Terinfeksi

VIDEO dan FOTO-FOTO: Heboh Jalan Nasional di Jember Ambles 45 Meter, Robohkan 8 Ruko

5 Berita Populer: Kolektor Foto Tua Tolak Mobil dari Orang Belanda - Dengan Ngapak Hidupku Kepenak

Video Laga Ujicoba PSCS Cilacap Vs PSIM Yogyakarta Imbang 0-0

 Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, menilai pemerintah tidak memiliki kebijakan yang jelas mengenai penanganan dan pencegahan mewabahnya virus corona.

"Sekarang memang karena tidak jelas sebetulnya untuk Covid-19 itu bagaimana policy-nya pemerintah selain hanya berdoa dan bilang tidak, tidak ada, tidak ada (yang positif terjangkit virus corona)," ujar Agus ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (1/3/2020).

Menurut Agus, pemerintah belum memberikan petunjuk jelas. Misalnya, terkait apa yang harus dilakukan masyarakat dan ke mana tempat yang harus dituju jika mengalami gejala penyakit yang disebabkan covid-19.

Selain itu, Agus juga menyinggung soal kontrol terhadap masuknya orang asing ke Indonesia, baik melalui bandara maupun pelabuhan.

Heboh! Jalan Nasional di Jember Sepanjang 45 Meter Ambles, 8 Ruko Roboh. Begini Kesaksian Warga

Dalam pandangannya, tak ada kebijakan penanganan yang konkret dalam menangani situasi yang membahayakan.

"Kita ke mana nih kalau ada yang kena, kan enggak ada petunjuk itu ke publik, saya belum dengar yang pasti kecuali tadi, berdoa, dan sebagainya. Itu lebih berbahaya menurut saya, karena real policy-nya seperti apa sih, siapa yang mengawasi," ujar dia.

"Misalnya, sekarang kita punya 34 bandara internasional, dengan situasi seperti ini sebetulnya hanya dibuka katakan tidak lebih dari 3 bandara, Soekarno-Hatta, Denpasar sama Kualanamu sehingga kontrol dari orang asing yang masuk ke sini kan jelas. Kebijakan itu pun kan tidak ada," sambung Agus.

Makin Banyak Warga Sering Pakai Masker, Sejumlah Toko Alkes dan Apotek Kehabisan Stok Masker

Ia pun tak memungkiri bahwa pendekatan penanganan pemerintah dalam isu ini lebih kepada sektor ekonomi.

Agus menuturkan, hal itu tak lepas dari kondisi ekonomi masyarakat serta bencana banjir yang baru saja melanda sejumlah kota di Indonesia.

"Kita sudah krisis ini dari sisi kebijakannya. Jadi itu makanya penyakitnya dianggap tidak serius memang," kata Agus.

Meski aspek ekonomi juga penting, Agus menuturkan, pemerintah seharusnya menjelaskan langkah dalam menangani dan mencegah penyebaran wabah di Indonesia.

Awalnya Terdengar Suara Kratak-kratak, Kronologi Detik-detik Amblesnya Jalan Nasional di Jember

Setelah itu, pemerintah mengungkapkan strategi mengatasi masalah ekonomi akibat mewabahnya virus corona di dunia.

"Sekarang penyebabnya apa krisis itu, kan corona, terus tambah banjir, itu dua hal buat kita. Bagaimana penanganannya? Kedua, ekonominya apa yang mau dijelaskan," ucapnya.

Melansir SCMP, per Minggu (1/03/2020), total ada 86.529 kasus secara global, 2.979 kematian, dan 41.958 orang yang dinyatakan sembuh.

Lebih dari 60 negara telah mengkonfirmasi adanya temuan infeksi virus corona. Dunia sangat serius menyikapi penyebaran virus ini.

Hasil Lengkap dan Klasemen La Liga Spanyol: Barcelona Takluk di El Clasico, Atletico Madrid Imbang

Namun, sampai saat ini virus corona dilaporkan belum terdeteksi di Indonesia.

Sayangnya, alih-alih melakukan sosialisasi dan pencegahan virus corona agar masyarakat lebih siap, beberapa pejabat justru menjadikan kondisi tersebut sebagai bahan kelakar.

Salah satu contohnya seperti yang dikatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, saat ditanya mengenai isu enam orang yang diduga terinfeksi virus corona dan masuk ke Batam.

Luhut mengatakan virus corona telah pergi dari Indonesia.

UPDATE: 64 Negara Konfirmasi Dijangkiti Virus Corona, 86.986 Kasus 42.294 Sembuh 2.979 Orang Tewas

Cerita Sebenarnya Video Viral Pria Kepergok Curi Susu Demi 2 Balita, Polisi: Nurani Saya Tersentuh

Resmi Menikah Lagi, Erix Soekamti: Alhamdulillah Anggota Keluarga Kami jadi Berenam

El Clasico Madrid vs Barcelona 2-0: Tuah Setien Tak Mempan, El Barca Kocar-kacir di Kandang Madrid

"Corona? Corona masuk Batam? Hah? Mobil Corona. Corona kan sudah pergi dari Indonesia," ujarnya di Jakarta, Senin (10/2/2020).

Corona yang dimaksud adalah mobil Toyota Corona yang dirakit di Indonesia, yang sejak tahun 1998 berhenti diproduksi.

Pemerintah Indonesia sendiri telah melakukan beberapa langkah pencegahan sejak Januari 2020.

Pencegahan tersebut, antara lain memperketat pemeriksaan kesehatan di bandara, melarang maskapai nasional ke China, dan menjaga 135 pintu masuk ke Indonesia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pemerintah Dinilai Tak Punya Kebijakan yang Jelas soal Penanganan Virus Corona

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved