Berita Regional
Nasib Tragis Seorang Perempuan Jayapura, Dirampok Diperkosa Jasadnya Ditemukan Membusuk di Kamar
Nasib Tragis Seorang Perempuan Jayapura, Dirampok Diperkosa Jasadnya Ditemukan Membusuk di Kamar
TRIBUNBANYUMAS.COM - Tragis betul nasib RP, seorang perempuan di Jayapura berusia 38 tahun. Ia ditemukan tewas, Rabu (26/2/2020). Jasadnya membusuk di dalam rumahnya.
Berdasar hasil penyelidikan polisi, RP merupakan korban pembunuhan dan perampokan.
Tak hanya itu, pelaku juga melakukan tindak kekerasan seksual terhadap korban.
Mirisnya, pelaku rupanya seorang pelajar SMK berinisial AKD (16).
• Covid-19 Masih Jadi Momok Warga Dunia Nasib Bir Corona Merana, Penjualan Turun Drastis
• Marak Penipuan Lelang dengan Embel-embel Harga Murah, Ini Kata Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
• 1 Personel Brimob Gugur di Papua setelah Terlibat Kontak Senjata dengan KKB Lebih dari 3 Jam
• Sofyan Djalil Soal Pemindahan Ibu Kota: Kami Tahu Siapa Pemilik Tanah di Calon Ibu Kota (1)
Kronologi Kejadinan
Kapolresta Jayapura Kota AKBP Gustav Urbinas menerangkan, awalnya pelajar kelas XI SMK di Jayapura tersebut berniat mencuri di rumah.
AKD mengendap-endap serta menyelinap masuk ke dalam rumah RP pada Minggu (23/2/2020).
AKD kemudian mengambil sebuah ponsel. Saat itulah, RP bangun dan melihat tersangka.
RP sontak berteriak. Teriakan RP membuat AKD panik dan mendatangi RP.
• Antisipasi Penyebaran Covid-19, Wakil Ketua DPR Sufmi Desak Pemerintah Bentuk Desk Khusus Corona
Ia pun kemudian memperkosa RP.
"Sepengetahuan tersangka korban masih hidup, tapi mungkin saat dicekik dan diperkosa korban sudah meninggal. Dari hasil otopsi korban meninggal karena ditutupnya saluran pernapasan," tutur Gustav.
Ditemukan Membusuk
Gustav mengatakan, penemuan jenazah RP berawal dari kecurigaan rekan sekantor RP.
"Korban tidak masuk kantor selama tiga hari, kemudian dicek oleh kerabat dan rekan kerja," katanya.
Saat mendatangi rumah RP, pintu dalam keadaan terkunci. Sedangkan dari dalam kamar tercium bau busuk menyengat.
• Beredar Kabar Soal 6 Kota Zona Kuning Virus Corona, Kemenkes: Kami Pastikan Itu Tidak Benar