Berita Sleman
Ditengah Duka Korban Susur Sungai, PGRI DIY Ajak Semua Guru Bangga Dengan Tiga Tersangka
Ditengah duka korban tewas tragedi susur sungai SMPN 1 Turi, Sleman PGRI DIY justru mengajak semua guru bangga dengan ketiga tersangka.
TRIBUNBANYUMAS.COM, SLEMAN - Ditengah duka korban tewas tragedi susur sungai SMPN 1 Turi, Sleman PGRI DIY justru mengajak semua guru bangga dengan ketiga tersangka.
Hal itu diungkapkan Kepala Biro Advokasi Perlindungan Hukum dan Penegakan Kode Etik PGRI DIY Andar Rujito.
Ia mengajak semua guru agar bangga dengan ketiga tersangka susur Sungai Sempor, IYA, R, dan DDS.
Andar mengatakan, bukan bangga atas peristiwa yang terjadi, tapi sikap ketiga tersangka.
• Kisah Iwan Putra TKI Ilegal yang Hilang Sejak Usia 6 Tahun, Begini Reaksinya Saat Bertemu Ibu
• Model Majalah Dewasa Vitalia Sesha Kembali Diringkus Soal Narkoba
• Berikut Link Live Streaming SCTV Liga Champion Real Madrid Vs Manchester City
• Kompak, Kakak-Adik Bunuh Penagih Hutang Karena Jengkel Ayahnya Terus Ditagih
"Saya mengajak guru se-Indonesia banggalah kepada teman-teman kita yang hari ini menjalani proses hukum.
Bukan bangga atas peristiwanya, tetapi bagimana mereka siap bertanggung jawab atas perbuatannya," ujar Andar usai menemui ketiga pelaku di Aula Mapolres Sleman, Rabu (26/2/2020).
Saat bertemu, ketiga tersangka mengaku siap menjalani hukuman.
Ketiganya merasa lalai dan harus bertanggung jawab atas meninggalnya 10 siswa SMPN 1 Turi saat susur Sungai Sempor yang berlangsung Jumat pekan lalu.
Ketiga tersangka juga minta digunduli dan memakai baju tahanan.
Ini agar mereka sama seperti tahanan lain, dan tak memiliki keistimewaan meski berstatus guru.
"Merasakan sama di depan hukum. Kalau tahanan lain digundul, tidak pakai sandal, dan pakaiannya seperti itu, maka mereka ingin dipersamakan. Guru tidak harus diistimewakan, itu yang mereka sampaikan," ujar Andar.
Ia menyebut banyak orang yang tidak tahu kondisi ketiganya selama ditahan.
Tetapi setelah bertemu, Andar memastikan kondisi ketiga tersangka baik-baik saja.
"Dengan media sosial kemarin karena tidak tahu persis kita menjadi prihatin bersama, pasti kita bergejolak, semua guru pada menangis.
Tetapi hari ini saya mendengar langsung bahwa mereka sangat memahami dan menerima apa yang diperlakukan dan harus diperlakukan dalam proses hukum," ujar dia.
• Kecelakaan di Semarang, Sopir Truk Hindari Pejalan Kaki hingga Tabrak Median Jalan
• Ridwan Kamil dan Anies Baswedan Kompak Tidak Hadir Saat Dipanggil DPR Soal Banjir Jakarta
• Viral Video Siswi Korban Perundungan di Kudus Trauma, Simak Videonya
• Misteri Penyebab Gadis 17 Tahun di Pekalongan Gantung Diri Masih Diselidiki Polisi