Teror Virus Corona
Update Korban Meninggal Virus Corona di China Capai 2.663 Orang, Luar China Korban Naik Signifikan
Update Korban Meninggal Virus Corona di China Capai 2.663 Orang, Luar China Korban Naik Signifikan
Update Korban Meninggal Virus Corona di China Capai 2.663 Orang, Luar China Korban Naik Signifikan
TRIBUNBANYUMAS.COM - Pemerintah China mengumumkan 2.663 orang meninggal akibat virus corona, setelah muncul 71 kasus kematian yang baru.
Berdasarkan data dari Komisi Kesehatan Nasional, ini adalah angka laporan kematian terendah dalam dua pekan terakhir akibat penyakit dengan nama resmi Covid-19 itu.
Selain 2.663 korban meninggal, China menyatakan muncul 508 kasus infeksi, dengan sembilan di antaranya dilaporkan di luar Provinsi Hubei.
• Viral Siswi SMK di Depok Dikeluarkan Karena Tak Perawan, Pihak Sekolah Tanyakan Hal Ini ke Orangtua
• Nella Kharisma dan Dory Harsa penabuh Kendang Didi Kempot Makin Dekat, Kemana Cak Malik?
• Niat Qadha Puasa Ramadhan dan Doa Buka Puasa Bahasa Latin, Arab dan Artinya
• Tiara atau Lyodra Juara Indonesian Idol 2020? Ini Lagu Kemenangan Mereka dan Daftar Hadiahnya
Dilansir AFP Selasa (25//2/2020), jumlah penularan itu mengalami kenaikan jika dibandingkan 409 angka infeksi virus corona yang dibukukan sehari sebelumnya.
Sejumlah provinsi di Negeri "Panda" ada yang melaporkan nol baik di jumlah korban meninggal maupun terinfeksi dalam beberapa hari terakhir.
Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, epidemi Covid-19 kini sudah mencapai "puncak" di China.
Dalam konferensi pers Senin (24/2/2020), dia menuturkan momen tertinggi penyebaran terjadi antara 23 Januari hingga 2 Februari.
Sejak saat itu, lanjut Tedros, jumlah kasus dari virus yang mendapat nama resmi SARS-Cov-2 tersebut "mengalami kestabilan".
Namun, pimpinan misi gabungan WHO-China Bruce Aylward menerangkan, justru luar negeri tengah mengalami pertumbuhan signifikan.
Meski tren penyebarannya sudah menurun, pemilik kekuatan ekonomi terkuat dunia itu masih belum bisa menjalankan aktivitas seperti biasa.
Beijing juga memutuskan untuk membatalkan agenda pertemuan parlemen tahunan, pertama sejak Revolusi Kebudayaan 1966-1976 silam.
Puluhan juta orang di Hubei mengalami isolasi, setelah virus tersebut dipercaya berasal dari ibu kota Wuhan pada Desember 2019.
Otoritas Wuhan sempat memperlunak aturan karantina bagi warganya.
Namun, aturan tersebut langsung dicabut beberapa jam berselang.