Berita Purwokerto
Rayakan Kesedihan Berjamaah di Hari Valentine, Komunitas di Purwokerto Hadirkan Dokter Cinta
Komunitas kreatif Purwokerto, dalam Heartcorner Collective menggelar pameran bertajuk 'MenolakLuka2', di Ramiro Cafe Purwokerto, pada Jumat
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Rival Almanaf
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Komunitas kreatif Purwokerto, dalam Heartcorner Collective menggelar pameran bertajuk 'MenolakLuka2', di Ramiro Cafe Purwokerto, pada Jumat (14/2/2020).
Ajang yang digelar bertepatan dengan perayaan Hari Kasih Sayang ini menghadirkan konsep berbeda dari tahun sebelumnya.
Pengagas acara, Wiman Rizkidarajat mengatakan jika pada gelaran kedua ini, "Menolak Luka" menyuguhkan beberapa even.
Ada konsultasi dengan Dokter Cinta, dialog 'patah hati jadi royalti' bersama dua komika, Wira Nagara dan Ubay serta hiburan karaoke.
• Lolos ke Semi Final Piala Gubernur Jatim, Persebaya Siap Hadapi Arema atau Persija Jakarta
• Presiden Jokowi akan Resmikan Stadion Manahan Sebelum Laga Uji Coba Persib vs Persis Sabtu Ini
• Hasil Piala Gubernur Jatim : Persebaya dan Madura Lolos Semi Final, Tunggu Arema dan Persija
• Kapal Pesiar Berlabuh di Semarang, Semua Turis Jalani Pemeriksaan Cegah Virus Corona
Pada puncak acara akan digelar lelang barang-barang milik mantan yang disumbangkan oleh para peserta.
"Karena sejatinya Tuhan menghadirkan luka, pasti lengkap dengan obat maupun solusinya.
Entah secara cepat atau lambat, entah dengan medis, alternatif, maupun dengan mendatangi orang pintar.
Kami hadirkan pula Dokter Cinta," ujar Wiman, kepada TribunBanyumas.com, Jumat (14/2/2020).
Dokter Cinta ini akan membuka praktik dan menerima konsultasi masalah percintaan dari peserta.
Kemudian disediakan pula bilik pengakuan luka yang terbuka bagi siapa saja.
Terutama bagi yang ingin membagi lukanya dengan bercerita secara langsung kepada Dokter Cinta.
Dokter cinta diharapkan menjadi obat alternatif bagi orang-orang yang mengalami patah hati.
"Bilik Pengakuan Luka' ini berbentuk seperti ruang dengan tempat duduk serta seorang dokter cinta yang siap mendengarkan cerita luka.
Pengakuan luka ini bersifat sangat publik, karena seluruh peserta yang hadir akan dapat mendengarkan cerita kalian melalui pengeras suara," katanya.
Namun, demikian keamanan dan keselamatan para pasien atau peserta konsultasi akan disamarkan suara dan identitasnya.