Berita Artis

Karen Pooroe Penuhi Panggilan Polisi dan Sepakat Anaknya Diotopsi

Karen Pooroe penuhi panggilan polisi dan telah sepakat anaknya diotopsi.Karen ditemani oleh kuasa hukumnya akan menyelidiki kasus kematian putrinya

kompas.com
Penyanyi Karen Pooroe (tengah) dan kuasa hukum, Wemmy Amanupunyo (kiri) di Polres Jakarta Selatan, Karen Pooroe Penuhi Panggilan Polisi dan Sepakat Anaknya Diotopsi (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI ) 

TRIBUNBANYUMAS.COM- Karen Pooroe penuhi panggilan polisi dan telah sepakat anaknya diotopsi.

Penyanyi jebolan ajang pencarian bakat Indonesia Idol, Karen Pooroe memenuhi panggilan polisi terkait kematian anaknya, Zefania Carina (6).

Pada hari Kamis (13/2/2020) Karen diperiksa sebagai saksi di Polres Jakarta Selatan.

Melansir dari kompas.com, Karen menilai kematian Zefania tidak wajar dan janggal.

Ketinggal anaknya meninggal, diduga jatuh dari balkon lantai 6 apartemen Arya Satria Claproth, selaku suaminya dan ayah kandung Zefania.

Karena sedang mengalami permasalahan dalam rumah tangga, selama beberapa bulan Zefania memang berada di bawah pengasuhan Arya.

Karen mengungkapkan bahwa Arya membawa pergi Zefania.

Pernah Alami KDRT, Karen Pooroe Curigai Hubungan Suami dengan Marshanda

Antarkan ke Tempat Peristirahatan Terakhir, Begini Kronologi Meninggalnya Anak Karen Pooroe

5 Fakta Anak Karen Pooroe Jatuh dari Balkon: Saat Karen Kirim Pesan Ini, Putrinya Sudah Meninggal

Kronologi Hilangnya Koper Raffi Ahmad dan Nagita Slavina di Bandara Turki

Setelah Zefania dibawa dan diasuh oleh ayahnya dirinya tidak bisa menemui anaknya tersebut.

Ketika memenuhi panggilan polisi, Karen menjelaskan dirinya diajukan 40 pertanyaan.

Dari 40 pertanyaan tersebut salah satunya Karen sepakat anaknya diotopsi.

Berikut ini tribunbanyumas telah merangkum pernyataan Karen dan kuasa hukumnya, Wemmy Amanupunyo tentang otopsi Zefania.

Mengutip dari kompas.com, hasil diskusi dengan keluarga besar, Karen Pooroe telah sepakat jenazah Zefania diotopsi.

Karen menjelaskan bahwa ia tidak ingin sepanjang hidupnya dipenuhi teka-teki yang tidak terjawab.

Karen masih mengira kematian anaknya ini penuh dengan kejanggalan dan ketidak wajaran.

"Saya siap untuk anak saya diotopsi, supaya saya tidak hidup seumur hidup dengan tanda tanya," ucap Karen.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved