Berita Banjarnegara
Polisi Ungkap Bukti Tersangka Pembunuhan Bocah di Banjarnegara Disorientasi Seksual
Ternyata selain diduga membunuh, KR juga diduga melakukan pelecehan terhadap korban
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Polres Banjarnegara menggelar konferensi pers terkait ungkap kasus dugaan pembunuhan pembunuhan terhadap siswa SDN 2 Prigi Sigaluh Banjarnegara.
Polres sebelumnya telah menetapkan tetangga korban KR (34), sebagai tersangka dalam kasus itu.
Ternyata selain diduga membunuh, KR juga diduga melakukan pelecehan terhadap korban.
• Hilang Kontak, Helikopter MI-17 Akhirnya Ditemukan, Ayah Serda Dita Ilham Tak Kuasa Menahan Sedih
• Kisah di Balik Penemuan Korban Pembunuhan di Sigaluh: Saat Tim Putus Asa, Terdengar Suara Memanggil
• Oknum Guru di Banjarnegara Setubuhi Muridnya di Toilet hingga di Pinggir Jalan, Ini Pengakuannya
• Wuhan Kota Asal Virus Corona Tampak Merah Menyala Dilihat dari Satelit, Ilmuwan beberkan Penyebabnya
Kapolres Banjarnegara AKBP IGA Perbawa Nugraha mengatakan, KR telah merencanakan kejahatannya terhadap korban beberapa hari sebelum kejadian.
"Tersangka diduga melakukan tindak pidana kekerasan terhadap anak hingga meninggal," katanya
Ada bukti yang menguatkan dugaan pelecehan terhadap korban.
Hasil pemeriksaan terhadap fisik korban menunjukkan, ada luka robek pada kemaluan korban.
Tersangka memang diduga kuat memiliki disorientasi seksual.
Hasil pemeriksaan polisi di rumah tersangka, polisi menemukan tiruan alat vital pria berbahan kayu di kamar KR.
Tersangka juga diduga tergabung dalam komunitas gay di dunia maya saat di Jakarta.
KR memang pernah merantau lama di Jakarta.
Ia bahkan belum lama, belum ada setahun, memutuskan menetap di kampung tempat orang tua.
Di rumah, pemuda yang dikenal jago IT itu membuka usaha editing video dan stasiun radio online.
Tetapi salama ini belum ada laporan mengenai korban pelecehan seksual tersangka sebelum kasus ini terungkap.
KR dijerat dengan pasal berlapis, antara lain pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman pidana mati.

Diberitakan sebelumnya, Polres Banjarnegara akhirnya menetapkan KR sebagai tersangka kasus dugaan pembunuhan terhadap Ma'ruf (13), siswa SDN 2 Prigi Kecamatan Sigaluh Banjarnegara.
KR dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Warga di lingkungan tempat tinggal KR ternyata tak menyangka jika pemuda itu sampai hati melakukan perbuatan keji terhadap korban.
Nijo, tokoh masyarakat Desa Prigi yang juga tetangga tersangka tidak pernah menduga KR bisa terjerat kasus ini.
Ia mengaku selama ini cukup dekat dengan KR karena usia yang sebaya.
Sejauh ini, di matanya, tidak ada perilaku menyimpang yang dilihatnya dari KR.
KR menjalani hidup normal seperti umumnya warga lain di desa.
Hanya, dia akui, KR sedikit tertutup atau kurang bergaul dengan warga.
Tapi ini tak lepas dari kepribadiannya yang pemalu dan lugu.
Karena kepribadiannya itu, ia tak menyangka jika tersangka berani melakukan kejahatan.
"Dia itu lugu dan penakut. Makanya saya sendiri gak menyangka kalau ada kejadian ini,"katanya
KR ternyata cukup lama berada di perantauan sehingga jarang bergaul dengan warga kampung.
Sejak remaja, menurut Nijo, pria lajang itu merantau ke Jakarta untuk bekerja.
Tentang kehidupannya di Jakarta, ia tak banyak mengetahui.
Belum segenap setahun ini, KR memutuskan pulang kampung setelah sekian lama tinggal di perantauan.
KR tinggal bersama ibu dan neneknya di sebuah rumah sederhana pinggir jalan kampung.
Tapi sepulang dari Jakarta, ia melihat tidak ada perubahan perilaku yang tampak dari KR.
Sejak menetap kembali di desa itulah, KR mulai intens bergaul dengan warga.
Nijo mengajak pemuda itu bergabung di pengajian rutin mingguan sebagai ruang bersosialisasi.
KR akhirnya aktif mengikuti pengajian warga.
Di rumah, KR mulai membangun usaha. Dengan kemampuan IT yang dimiliki, KR membuka usaha jasa layanan editing video.
Meski memiliki sifat dasar pemalu, KR cukup percaya diri mengambil video (vlog) tentang kegiatannya di desa, lalu mengunggahnya di media sosial.
Keahlian KR dalam memanfaatkan IT ini tentu membuat warga takjub.
Terlebih masyarakat desa masih banyak yang gagap teknologi.
"Dia tidak sekolah sama sekali. Gak tahu belajarnya darimana,"katanya.
Diberitakan sebelumnya, kebun milik Sadiri warga di Desa Prigi Kecamatan Sigaluh mendadak ramai, Senin malam (3/2/2020).
Di kebun itu, warga menemukan sesosok mayat anak di bawah umur yang tertimbun sampah dan dedaunan.
Penemuan mayat itu berawal dari kecuriaan warga atas aroma tak sedap yang menyeruak di kebun itu.
Sumber bau itu ternyata ada di balik tumpukan sampah dan dedaunan di kebun.
Warga terkaget ketika menemukan mayat di balik timbunan sampah itu.
Mayat itu dipastikan adalah MR, anak yang hilang dan dicari-cari warga sejak Jumat (31/1) lalu.
Ia ditemukan sudah tak bernyawa dalam posisi tengkurap.
Tubuhnya berlumur lumpur. Tetapi ada yang tak wajar pada kematian korban.
Mayat bocah itu seperti sengaja ditimbun.
Mayat bocah malang itu lantas dibawa ke RSUD Banjarnegara untuk visum dan otopsi di RSUD Margono Purwokerto.
Benar saja, dari hasil otopsi, ada dua luka bekas goresan di leher sepanjang sekitar 7 cm dan 8 cm. Dari hasil otopsi, diduga korban meninggal karena dibunuh.
"Ada goresan di leher,"kata warga.
Temuan pisau cutter di sekitar lokasi penemuan korban menjadi barang bukti atau petunjuk yang menguatkan dugaan itu.
Polisi pun melanjutkan penyelidikan untuk memburu pelaku.
Kecurigaan mengarah kepada tetangga korban sendiri, KR, seorang pemuda lajang yang diduga terakhir kali bersama korban.
Menurut Kapolsek Sigaluh AKP Priyo Jatmiko, KR sempat bertemu korban saat hendak ke kebun.
Tingkah KR seusai korban dinyatakan hilang pada Jumat (31/1) lalu pun mencurigakan.
Pagi harinya, Sabtu (1/2), ia tiba-tiba pergi ke luar kota dengan alasan tak jelas.
Di saat yang sama, warga dan petugas masih kebingungan mencari keberadaan korban siang malam.
"Paginya terduga ini pergi. Dari awal sudah dicurigai,"katanya
Selasa pagi (4/2/2020), mobil ambulance melaju menuju rumah duka di Rt 1 Rw 5 Desa Prigi.
Di rumah itu, telah terpasang tratag lengkap kursi untuk para pelayat.
Di antara warga yang berbelasungkawa, KR juga berada di sana.
Pria itu ternyata sudah pulang ke rumahnya dan sempat menimbrung di tengah suasana duka.
Tak ayal, polisi langsung membawa KR ke Polsek Sigaluh untuk dimintai keterangan.
Pria itu diamankan sekaligus untuk menghindari kemarahan massa karena banyak kecurigaan mengarah padanya.
"Sudah kami serahkan ke Polres Banjarnegara. Sekarang yang menangani Satreskrim,"katanya
Polisi hingga saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku.
Belum jelas apakah kasus ini sudah naim ke tingkat penyidikan atau masih lidik.
Termasuk status pelaku dalam kasus ini pun belum jelas. (Aqy)
• Hilang Kontak, Helikopter MI-17 Akhirnya Ditemukan, Ayah Serda Dita Ilham Tak Kuasa Menahan Sedih
• Kisah di Balik Penemuan Korban Pembunuhan di Sigaluh: Saat Tim Putus Asa, Terdengar Suara Memanggil
• Rumahnya di Banyumas Jadi Lokasi Pembantaian Satu Keluarga, Misem Ungkap Kejadian 20 Hari Setelahnya
• Viral! Pria Berpeci Hitam Telanjangi Wanita di Pinggir Jalan Raya di Madura, Aksinya Terekam Video