Petir Menyambar Warung Kopi di Tepi Sungai Serayu Banjarnegara, Adman Tersungkur Compang-camping
Nasib tragis dialami Adman, warga dusun 2 Desa Kemranggon Kecamatan Susukan Banjarnegara Jawa Tengah
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
lihat foto
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Musibah tidak pernah terduga kapan datangnya, dan kepada siapa ia menimpa.
Nasib tragis dialami Adman, warga dusun 2 Desa Kemranggon Kecamatan Susukan Banjarnegara Jawa Tengah.
Selasa sore (4/2), sekira pukul 15.00 Wib, terik di langit desa telah meredam.
• Harga Ponsel Rp 1 Jutaan Februari 2020 Mulai Realme, Oppo, Vivo, Xiaomi Hingga Samsung
• Ganasnya Predator Asal Semarang, Korban Kedua Kabur, Korban Ketiga Dirudapaksa di Belakang Rumah
• Kelakuan Terduga Pelaku Pembunuhan Anak di Sigaluh Banjarnegara Dibongkar Kades: Prihatin. . .
• Indra Baru Tahu Pacarnya dan Keluarga Dibantai setelah Baca di Facebook, Ini Kesaksiannya soal Vivin
Awan mendung yang mengumpul membuat langit gelap lebih awal.
Tapi mendung belum pecah menjadi hujan besar.
Di tepi sungai Serayu Desa Kemranggon, sebuah gubug atau warung kopi masih buka.
Tempat itu menjadi sumber penghasilan bagi Adman yang tiap hari berjualan kecil-kecilan.
Para pekerja desa, termasuk penambang pasir sungai Serayu jadi pelanggan setia warung bambu itu.
Sore itu Adman tak sendiri, ada Raswi tetangganya yang berada di gubug sama.
Siapa sangka saat itu menjadi malapetaka bagi keduanya.
Petir tiba-tiba bergelegar keras hingga menyambar gubug dan dua orang di sekitarnya.
"Saat itu ada dua orang di gubuk,"kata Kepala Urusan Umum Desa Kemranggon Kecamatan Susukan, Singgih Tri Hartanto, Rabu (5/2)
Petir merusak gubuk itu hingga bambu yang menopang bangunan itu hancur.
Adman yang berada di depan gubuk seketika terjatuh.
Pakaian dan topi yang dia kenakan robek hingga terlihat compang-camping.
