Bencana Alam di Tapanuli Selatan Telan 7 Korban Jiwa. Begini Instruksi Gubernur Edy Rahmayadi

bencana banjir di tapanuli selatan, sumatra utara, menewaskan 7 orang. gubernur edy rahmayadi memerintahkan bpbd provinsi sumut segera berikan bantuan

HANDOUT
Petugas mengevakuasi korban banjir di Barus, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, Rabu (29/1/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, MEDAN - Bencana banjir masih merendam tujuh Desa di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatra Utara (Sumut).

Hingga saat ini, banjir telah menelawan sejumlah korban jiwa. Selain banjir, juga terjadi longsor di Tapanuli Selatan. Dilaporkan, setidaknya tujuh orang meninggal dunia, akibat bencana alam itu.

Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut untuk segera memberikan bantuan bagi korban becana banjir di Tapanuli Tengah.

"Tadi malam, Bapak Gubernur (Edy Rahmayadi) langsung memerintahkan saya untuk segera memberikan bantuan dan melakukan pendampingan bencana banjir yang telah merenggut enam korban meninggal dunia hingga hari ini.

Berikut Prakiraan Cuaca Kabupaten Cilacap, Kamis 30 Januari 2020 - Hujan dari Siang sampai Malam

Simak Prakiraan Cuaca di Purwokerto, Kamis 20 Januari 2020 - Siang Hari Diguyur Hujan

Hati-hati, Mulusnya Jalur Pansela Kebumen Sering Membuat Pengendara Terlena

TNI AU Siagakan Tiga Pesawat untuk Evakuasi WNI dari China: Kami Tunggu Perintah

Bapak Gubernur juga akan langsung meninjau lokasi," kata kepala Riadil Akhir Lubis lewat sambungan telepon kepada Kompas.com, Rabu malam.

Lubis mengatakan, pemberian bantuan itu merupakan perintah Gubernur Edy yang saat sedang berada di Jakarta sejak Selasa (28/1/2020), sampai hari ini, Rabu (29/1/2020).

Riadil menjelaskan, tujuh desa yang diterjang banjir setinggi dua meter lebih itu antara lain Desa Kampungmudik, Bungotanjung, Kinali, Ujungbatu, Kelurahan Batugerigis dan Kelurahan Padangmasiang.

Meluapnya air Aek Sirahar merendam permukiman di Desa Pasartarendam. Tercatat sekitar 700 kepala keluarga yang rumahnya terdampak banjir.

Oknum Polisi Ini Selingkuh dengan Istri Orang yang Hamil 7 Bulan. Tertangkap Basah Tanpa Pakaian

"Banjir akibat derasnya hujan yang turun sejak Selasa sore dan meluapnya Sungai Sirahar Barus, sesuai informasi masyarakat setempat dan hasil patroli di lapangan, personel BPBD langsung menuju tempat kejadian bencana.

Hingga saat melakukan evakuasi dan mendata kerugian dan dampak yang terjadi," kata Riadil.

Tidak hanya BPBD, Pemerintah Provinsi Sumut melalui Unit Reaksi Cepat (URC) yang terdiri BPBD-UPT Dinas Bina Marga, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial, telah melakukan pendampingan di lokasi dengan mendirikan posko pengungsian, pos kesehatan, penanganan jalan atau tebing yang hancur, pendirian dapur umum, dan melakukan evakuasi korban bersama aparat gabungan serta masyarakat.

Surat edaran hadapi musim hujan Sebelumnya, gubernur telah mengeluarkan Surat Edaran Gubsu Nomor 360/12639/2019 tanggal 26 November 2019 tentang Kesiapsiagaan Menghadapi Musim Hujan 2019-2020 kepada seluruh bupati dan wali kota se-Sumut berdasarkan info Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Ketum PKB Muhaimin Iskandar Diperiksa KPK. Dalami Aliran Dana Kasus Suap di Kementrian PUPR

Pemerintah Provinsi Sumut menyatakan turut prihatin atas bencana banjir di beberapa kabupaten dan kota di Sumut, seperti di Kabupaten Labura, Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Tapanuli Utara, dan Kabupaten Tapteng.

"Informasi BMKG, sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan memasuki awal musim hujan yakni Oktober sampai Desember. Puncak musim hujan terjadi pada Januari dan Februari. Diminta kerjasama untuk melakukan upaya-upaya pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bahaya angin puting beliung, banjir, dan gerakan tanah longsor," instruksi Edy yang ditirukan Riadil.

BNPB: Korban Bertambah

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved