Kisah Mbah Kartasun Berjualan Meja di Usia 89 Tahun, Sering Dikira Pengemis dan Selalu Bawa UUD 45
Kepadatan pertokoan di Jalan Jenderal Soedirman Purwokerto terasa kontras dengan sesosok pria yang duduk di bawah pohon.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Rival Almanaf
Kursi dan kandang ayam tersebut diangkut menggunakan bantuan angkot dan diletakan di bagian atap kendaraan.
Sesampainya di depan RS Wijayakusuma Purwokerto, mbah Kartasun lalu turun dan menggendong sendiri meja kayu jualannya untuk di bawa ke tempat dia biasa berjualan, yaitu di depan Kantor Bank Mandiri Purwokerto.
Tidak pernah menyangka bukan, jika kakek tua berumur 89 tahun ini masih kuat memanggul dan membawa sendiri meja kayu.
Dedikasi dan ketelatenan terhadap pekerjaan itulah yang membuatnya bertahan.
Kartasun sudah berjualan sejak 1954.
Pria yang begitu menganggumi sosok Presiden Soekarno tersebut, tampak begitu nasionalis.
Terlihat dari bungkusan putih berisi buku Undang-Undang Dasar 1945 yang selalu dibawanya kemanapun.
• Kisah Penjual Tahu Goreng Cantik yang Dilecehkan Warganet, Dagangannya Justru Laris Manis
• Kalah Dari Valencia 2-0 Pelatih Barcelona Setien Sebut Messi CS Tak Paham Taktik yang Dia Inginkan
Sesekali dia menceritakan kekagumannya pada Soekarno yang dianggapnya sebagai tokoh sentral kemerdekaan Indonesia.
"Bapak Soekarno itu begitu penting, tanpa beliau kita tidak dapat menikmati kemerdekaan seperti ini sekarang," ujarnya.
Dia bercerita jika dulu dia sanggup berjualan meja kayu dan kandang ayam sampai ke Sokaraja dan Purbalingga.
Namun, karena kondisi yang sudah renta dia paling memanfaatkan keramain dengan membuka lapak di depan kantor Bank Mandiri Purwokerto.
"Sekarang membawa dua barang saja belum pasti terjual, mesti menunggu dua sampai tiga hari," katanya kepada TribunBanyumas.com, Minggu (26/1/2020).
Tidak jarang dengan kondisi yang tua renta berpakain sederhana dan menggunakan tas plastik, dia dikira pengemis pinggir jalan.
Padahal disampingnya ada barang jualan berupa meja kayu yang sengaja dia bawa agar memperoleh sedikit rupiah.
"Iya memang terkadang orang lewat banyak memberikan uang, mungkin dikira pengemis padahal bukan, saya jualan meja kayu.