Teror Virus Corona
Virus Corona Diduga dari Pasar Binatang Liar di Wunan. Mengapa Orang China Suka Kuliner Ekstrem?
Pasar Seafood Huanan tak hanya menjual bebagai barang kebutuhan sehari-hari. Namun pasar ini juga menjual hewan liar hidup atau yang siap olah
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Pasar Seafood Huanan, di Wunan China, nyatanya tak hanya menjual bahan pangan yang berasal dari laut.
Pasar tradisional basah tersebut juga menjual berbagai daging dan binatang liar yang masih hidup.
Di sana juga disediakan jasa pemotongan hewan liar, serta menyediakan juga jasa pengirimannya.
Virus corona yang mematikan, diduga berasal dari Pasar Seafood Huanan, di Wunan ini.
• Ingat Pembunuhan Keji Bu Guru Eli Akhir 2019 Lalu? Pelaku Ternyata Pasutri Muda, Motifnya Terungkap
• Disebut Tak Mengerti Sejarah, Roy Suryo Laporkan Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana ke Polisi
• Keluar Penjara dan Akui Bisnisnya Berantakan, Kriss Hatta Pamer Saldo ATM, Uya Kuya Kaget Melihatnya
• Minta Harun Masiku Serahkan Diri ke KPK, Sekjen PDIP Hasto: Beliau Korban Penyalahgunaan Kekuasaan
Dugaan sementara hewan liar tersebut adalah kelelawar atau ular, meskipun sampai saat ini belum dapat dibuktikan.
Pasar Seafood Huanan tak hanya menjual bebagai barang kebutuhan sehari-hari. Namun pasar ini juga menjual benda tak lazim, termasuk hewan liar hidup atau siap olah.
Dilansir dari Mothership Singapore ada berbagai hewan liar yang dijual di Pasar Seafood Huanan. Sebut saja rubah, anak serigala, burung merak, unta, burung unta, koala, dan landak.
Penjual di pasar tersebut juga menawarkan jasa potong dan pengiriman bagi konsumen yang ingin membeli hewan eksrem tersebut.
• Sumber Virus Corona Diduga dari Pasar Seafood Huanan China. Kuliner Ekstrem Apa Saja yang Dijual?
Pertanyaanya, mengapa orang China gemar menyantap hewan liar yang tak lazim untuk dikonsumsi? Dilansir dari South China Morning Post, menurut ekonom politik independen, Hu Xingdou, alasan budaya, ekonomi, dan politik masih jadi alasan mengapa orang China suka makan hewan liar dan eksotis.
“Orang China melihat makanan sebagai suatu kebutuhan utama. Karena kelaparan adalah ancaman yang besar dan bagian tak terlupakan dari sejarah negeri ini,” ujar Hu seperti dilansir dari South China Morning Post.
“Mungkin banyak orang China yang tak lagi bermasalah dalam hal makanan.
Namun memakan daging, organ, atau bagian dari hewan atau tumbuhan langka telah menjadi identitas bagi sebagian orang.”
• Kisah Guru Yuliana, Sejak 1992 Bertaruh Nyawa Menerjang Arus Banjir demi Dapat Mengajar
Selain itu, dilansir dari Mothership Singapore, orang-orang China menganggap hewan liar lebih bernutrisi daripada hewan yang dikembangbiakan khusus untuk dikonsumsi.
Status sosial juga menjadi alasan mengapa banyak orang China yang masih senang mengonsumsi hewan langka dan liar.
Misalnya, semangkuk sup kelelawar memiliki nama “Fu” dalam bahasa Mandarin yang artinya adalah keberuntungan dan nasib baik.
Ini sekaligus menjadi alasan mengapa mudah menemukan pasar yang menjual hewan liar dalam kondisi hidup atau mati di kota besar China.
• Cerita Wanita di Ungaran, Hidup Sendiri Rambut Jadi Sarang Tikus, Minta Keramas pakai Sampo Hitam
• Kota Metropolitan tapi Produktivitas Padi di Jakarta Tertinggi Kedua se-Indonesia, Kok Bisa?
• Waduk Mrica Pernah Diisukan Jebol, PT Indonesia Power Sosialisasikan Flushing sebagai Agenda Rutin
• Resmi ! Virus Corona dari Wuhan Chinda Sudah Sampai di Singapura, Semakin Dekat dengan Indonesia
Pasar dengan kuliner ekstrem ini dapat ditemui di wilayah Provinsi Guangdong, Guangzhou, dan Shandong.
Pasar Seafood Huanan dipercaya sebagai sumber dari penyebaran wabah virus corona. Pada Rabu (22/01/2020), pemerintah Wuhan telah melarang proses jual beli hewan di pasar basah tersebut.
Sejauh ini telah ada sekitar 628 kasus virus corona di China dan 17 di antaranya meninggal dunia. Kini penyebaran virus sudah mencapai ke beberapa negara seperti Thailand, Hongkong, Macau, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Amerika, dan Vietnam. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Virus Corona Diduga dari Kelelawar di Pasar, Mengapa Orang China Suka Makanan Ekstrem?