Curhatan Pengecer BBM di Banjarnegara karena Larangan Kulakan Pertalite di SPBU

Polemik soal larangan pembelian pertalite menggunakan jeriken di Kabupaten Banjarnegara sedikit menemui titik terang.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: Rival Almanaf
Istimewa
Ratusan warga di sejumlah kecamatan wilayah atas Banjarnegara menggelar audiensi dengan pejabat Pertamina di hotel Tirta 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Polemik soal larangan pembelian pertalite menggunakan jeriken di Kabupaten Banjarnegara sedikit menemui titik terang.

Rabu (8/1/2020) lalu, ratusan warga di sejumlah kecamatan wilayah atas Banjarnegara menggelar audiensi dengan pejabat Pertamina di hotel Tirta Jadi Karangkobar.

Mereka terdiri dari pengecer, petani hingga pengguna pertalite di desa.

Di tempat itu, perwakilan massa diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya di hadapan pejabat Pertamina dan Hismawa Migas.

Ahmad, pengecer asal Desa Wanayasa Kecamatan Wanayasa menyampaikan keluh kesahnya ke Pertamina.

Larangan membeli pertalite dengan jeriken di SPBU merugikan pedagang kecil sepertinya.

Kebijakan itu tak berpihak pada pedagang kecil yang mengais untung dari jualan perbotol BBM.

Kebijakan itu pun dinilainya kontraproduktif dengan kondisi di lapangan.

Kenyataannya, truk tangki Pertamina tidak mampu menjangkau daerah terpencil dengan medan yang sulit.

Sementara di wilayah atas, hanya ada dua SPBU yang harus melayani kebutuhan BBM warga di tujuh kecamatan.

Ia justru mengklaim pengecer sepertinya membantu Pertamina dalam menyalurkan kebutuhan BBM ke masyarakat yang tak terjangkau SPBU.

"Kami juga tidak untuk memperkaya diri. Sekadar untuk mempertahankan hidup, karena keuntungannya sedikit,"katanya

Edi, petani asal Desa Sumberejo Kecamatan Batur Dieng mengatakan, petani kebingungan saat terjadi kelangkaan pertalite di tingkat pengecer.

Sementara untuk beralih ke pertamax, petani masih keberatan karena selisih harga kedua jenis BBM itu cukup signifikan.

Padahal, rata-rata petani di Dieng butuh 2 liter BBM perhari untuk menghidupkan mesin pompanya guna merawat lahan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved