Sejak Tak Ada Menteri Susi, Kapal Ikan Asing Merajalela Masuk Perairan Natuna, Nelayan Diusir
Pasalnya Kapal Ikan Asing (KIA) yang berasal dari Vietnam dan China saat ini semakin menggila melakukan penangkapan ikan di perairan Natuna
Sehingga apabila nelayan Natuna melihat KIA masuk di wilayah Natuna bisa langsung koordinasi degan KRI yang standby di sekitar perairan Natuna.
“Kalau ada bantuan Radio, aparat keamanan tidak perlu 24 jam amankan laut perbatasan Indonesia, khususnya laut Natuna, karena setiap hari nelayan Natuna turun ke laut, jadi cukup standby saja dan menunggu informasi dari nelayan Natuna,” harapnya.
Ditanyai berapa jumlah radio yang diinginkan, Herman mengaku sekitar 10 buah dan nantinya radio ini akan dibagi ke masing-masing kelompok nelayan yang ada di Natuna.
“Jadi tidak satu kelompok saja, kalau ada 10 radio, bisa 10 kelompok nelayan yang pegang, dan 10 kelompok nelayan ini kan tersebar wilayah tangkapnya," katanya.
"Setidaknya bisa memudahkan KRI melakukan pemantauan perbatasan laut Natuna yang merupakan pulau terdepan.”
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sejak Tak Ada Susi, Kapal Ikan Asing Merajalela Masuk Perairan Natuna, Nelayan Terancam
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/menteri-susi-bersama-satgas-115-menenggelamkan-7-kapal-asing.jpg)