Kondisi Tanah Datar, Longsor di Sigaluh Banjarnegara Jadi Peristiwa yang Mengagetkan, Ini Kata BPBD
Menurut Arief, sedikitnya ada enam titik rawan longsor di sepanjang jalur itu yang tersebar di beberapa daerah, semisal di Desa Bojanegara dan Sigaluh
Adapun di sisi utara jalan adalah jurang yang di bawahnya mengalir sungai Serayu. Kedua sisi jalan itu sama-sama memiliki kerawanan terhadap longsor.
Risiko bencana itu meningkat seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat yang banyak mendirikan bangunan di bawah tebing, baik untuk tempat tinggal atau kios.
Masalahnya, tak jarang pembangunan itu mengabaikan kaidah lingkungan.
Di beberapa lokasi sepanjang jalur itu, warga atau pengembang tak segan mengepras tebing untuk kepentingan pembangunan.
Parahnya, pengeprasan tebing itu tidak diimbangi dengan upaya pengurangan risiko bencana.
Tebing dikepras secara vertikal, tidak menggunakan model terasering, atau sistem pengairan yang memadai.
Akibatnya, saat hujan turun lebat, air melimpas ke tebing hingga memicu terjadinya longsor.
"Kalau dikepras harusnya di-terasering, dan dibangun saluran air sehingga pembuangan lancar,"katanya.
(*)